Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kronologi Penangkapan Abdul Hadi Djamal

Kompas.com - 03/03/2009, 20:24 WIB

JAKARTA, SELASA — Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP, menjelaskan penangkapan anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Abdul Hadi Djamal (AHD). Kronologis peristiwa penangkapan sebagai berikut:

1. KPK mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada pertemuan antara anggota DPR RI dan seorang pejabat Departemen Perhubungan (Dephub).

2. Selanjutnya diadakan pengintaian oleh KPK terhadap mereka sejak Jumat, 27 Februari 2009. Namun, ditunggu hingga pukul 03.00 dini hari, tidak ada kegiatan transaksi di antara keduanya.

3. KPK kembali mendapat informasi terkait dengan kegiatan mereka.

4. Diadakan pengintaian Senin (2/3) sejak pukul 16.00 di Jl Juanda, Jakarta Pusat. Pukul 16.00 tersebut, DD (Dharmawati Dareho) bertemu dengan HK (Hontjo Kurniawan) di tempat itu, lalu menyusul AHD.

5. Kemudian, di persimpangan antara Jl Jend Sudirman dan Jl Casablanca, sebuah mobil Honda Jazz dengan tiga orang penumpang, yaitu DD, AHD, dan seorang sopir, dihentikan oleh KPK, sekitar pukul 22.30.

DD dan AHD serta sopirnya pun diboyong ke Gedung KPK di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Diketahui selanjutnya bahwa mobil Honda Jazz itu adalah milik DD. Tidak hanya itu, ternyata sebuah mobil Nissan Terrano mengikuti mobil Honda Jazz milik DD dari belakang. Mobil Nissan Terrano itu merupakan milik AHD yang dikemudikan oleh sopirnya.

Saat penangkapan itu, KPK mendapati uang sejumlah 80.000 dollar AS dan Rp 54.550.000 di dalam tas warna coklat. Setelah dilakukan penggeledahan di dalam mobil Honda Jazz tepatnya dibawah jok uang sejumlah 10.000 dollar AS.

Adapun saat penangkapan terhadap AHD dan DD, KPK tidak mendapatkan perlawanan berarti. DD sempat menangis saat ditangkap karena teringat akan anaknya.

Menurut sumber lain dari Jl Juanda, diperkirakan, sebelum sampai sebuah rumah makan, mereka sempat ke Hotel Sultan terlebih dahulu. Baru kemudian sekitar pukul 22.00 meninggalkan tempat tersebut.

6. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dari DD dan AHD diperoleh informasi bahwa ada pihak swasta yang terlibat, yaitu HK. HK kemudian ditangkap KPK di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Barat. Penangkapan terhadap HK juga tidak ada perlawanan.

Sumber lain mengatakan bahwa apartemen tersebut merupakan Apartemen Taman Anggrek, dan sudah dilakukan penggeledahan oleh KPK, Selasa (3/3) siang. (CW6)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com