Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Diminta Tidak Bawa Nama Muhammadiyah Saat Kampanye

Kompas.com - 27/02/2009, 18:23 WIB

YOGYAKARTA, JUMAT — Muhammadiyah menegaskan tetap tidak memihak pada salah satu partai politik dalam Pemilu 2009. Muhammadiyah meminta calon anggota legislatif kader Muhammadiyah dan partai politik tidak membawa-bawa nama Muhammadiyah selama kampanye.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Azman Latif, Jumat (27/2), kepada pers di acara Silaturahmi dan Deklarasi Calon Legislatif Kader Muhammadiyah, di Yogyakarta. "Muhammadiyah tidak berpihak dan tidak berafiliasi dengan parpol apa pun dalam pemilu ini. Tetapi Muhammadiyah punya kedekatan yang sama dengan semua parpol," kata Azman.

Azman mengatakan, sikap netral itu mendasarkan pada khitoh Muhammadiyah tahun 1971 dan tahun 2002. Khitoh itu menyebutkan, persyarikatan Muhammadiyah bukan merupakan bagian afiliasi partai politik apa pun.

Diungkapkan Azman, banyak kader Muhammadiyah masuk di berbagai partai politik. Namun, pihaknya meminta calon anggota legislatif dan parpol tidak membawa-bawa Muhammadiyah dalam berkampanye. Kondisi itu akan merugikan citra Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah sehingga tidak akan bisa lagi leluasa berdakwah. "Muhammadiyah jangan diseret-seret untuk mendukung parpol atau caleg tertentu meski dia warga Muhammadiyah," katanya.

Namun, pihaknya berharap warga Muhammadiyah lebih memilih caleg dari Muhammadiyah. Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY juga mengeluarkan imbauan agar kader muda Muhammadiyah di DIY hanya memilih kader-kader Muhammadiyah.

DPD

Azman mengatakan, meski netral terhadap partai politik, untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Muhammadiyah ikut berperan. Sikap itu sesuai hasil sidang Tanwir Muhammadiyah di Makassar tahun 2003. Isinya Muhammadiyah bisa mengambil peran penentuan wakil provinsi dalam pemilihan anggota DPD.

Untuk itu, PWM DIY secara resmi memberikan dukungannya kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah M Afnan Hadikusumo, Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM DIY. Afnan yang kini masih menjadi anggota DPRD DIY, dianggap sebagai tokoh muda Muhammadiyah yang progresif, yang diharapkan bisa mewakili Muhammadiyah.

Menurut Azman, generasi tua cenderung kurang progresif sehingga kurang bisa bersaing dengan DPR dalam memperjuangkan kepentingan dareah. "Kita butuh tenaga muda yang progresif, dan punya idealitas tinggi. Dengan demikian kita mengharapkan mereka bisa mempunyai peran," ujarnya.

Karena itu, tidak dibenarkan jika ada caleg DPD lain asal DIY membawa-bawa nama Muhammadiyah dalam kampanye. Nama Afnan, ungkap Azman, diputuskan secara demokratis dalam musyawarah pimpinan PWM DIY bersama organisasi-organisasi otonom di bawah payung Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com