Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres "Nyapres", Sebaiknya Mundur?

Kompas.com - 21/02/2009, 12:29 WIB

JAKARTA, SABTU — Pascapernyataan kesiapan Wapres Jusuf Kalla sebagai presiden, ada wacana JK dan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu yang berasal dari Golkar, sebaiknya mundur dari jabatannya. Kemarin, saat diajukan pertanyaan ini, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, JK dan Golkar akan konsisten menyelesaikan tugas bersama SBY hingga Oktober mendatang.

Pengamat politik UI, Boni Hargens, mengkhawatirkan bahwa disharmonisasi akan mewarnai hubungan SBY-JK yang berimplikasi pada roda pemerintahan. Oleh karena itu, ia berpendapat, JK dan para menteri Golkar harus legowo meninggalkan SBY menjalankan pemerintahan.

"Saat ini harus mundur, karena kalau bertahan, saya cemas ada disharmonisasi yang akan memunculkan persoalan. Pemerintahan ini bisa enggak jalan dan justru menciptakan masalah demi masalah yang merugikan masyarakat. Demi kestabilan politik, JK dan menterinya harus mundur," kata Boni, seusai diskusi mingguan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/2).

Saat ditanya, mundurnya para pejabat negara itu justru akan menimbulkan kekacauan di kabinet, Boni menjawab, "Daripada main di belakang? Pemerintah praktis tidak berfungsi. Implikasinya, mundur kalau akan oposisi dengan SBY dan Demokrat," kata dia.

Rivalitas antara SBY-JK yang sudah transparan, menurutnya, tidak perlu ditutup-tutupi. Namun, pandangan Boni disangkal pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin. Irman mengatakan, dalam konstitusi tak ada aturan yang mengharuskan wapres mundur jika ingin mencalonkan diri menjadi presiden.

"Tidak bisa mundur. Dia harus menyelesaikan tugas konstitusionalnya. Kecuali, dia menghilang yang katanya tiga hari Presiden enggak tahu Wapres-nya ke mana. Itu baru haram dalam konstitusional. Jadi, tidak ada larangan untuk jadi capres," ujar Irman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com