Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anarkisme Rusak Citra Sumut

Kompas.com - 03/02/2009, 19:21 WIB

MEDAN, SELASA — Anarkisme yang ditunjukkan massa pendukung Provinsi Tapanuli (Protap) dalam unjuk rasa yang menewaskan Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat dapat merusak citra Sumut. Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Prof Dr M Arif Nasution di Medan, Selasa (3/2), mengatakan, selama ini secara nasional warga Sumut sering dinilai sebagai kelompok masyarakat yang mampu berpikir dewasa.

Meski dikenal keras dan temperamental, warga Sumut dikenal mampu berpikir dewasa untuk menyikapi semua perbedaan yang ada. Selama ini, kata Nasution, masyarakat Sumut selalu mampu menyikapi setiap perbedaan dan menganggapnya sebagai bagian dari demokrasi. Namun, peristiwa yang terjadi di DPRD Sumut tersebut diperkirakan dapat merusak citra Sumut serta merubah pandangan masyarakat nasional.

Lebih lanjut ia menjelaskan, inti dari sebuah proses demokrasi itu adalah kemampuan dalam menghargai perbedaan yang ada, meski terjadi benturan kepentingan. Untuk merealisasikan "ruh" demokrasi itu, semua pihak diharapkan tidak memaksakan kehendak, apalagi sampai menggunakan cara yang anarkis. Namun, "ruh" demokrasi itu terkadang tidak mampu dipahami dengan baik oleh sebagian kelompok masyarakat, khususnya yang masih mendapatkan pendidikan yang rendah.

Tidak jarang, kelompok masyarakat itu dimanfaatkan pihak tertentu untuk memaksakan keinginannya. "Hal itu yang dikhawatirkan dalam peristiwa yang terjadi di DPRD Sumut itu," katanya.

Sebelumnya, seribuan massa pendukung berunjuk rasa di DPRD Sumut dan memasuki ruang sidang utama sambil membawa sebuah peti mati untuk menemui wakil rakyat yang sedang melakukan rapat paripurna membahas Ranperda Keuangan. Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat yang menghentikan rapat itu dibawa ke ruangan Fraksi Partai Golkar dan dicaci-maki, ditarik-tarik, dan bahkan harus menerima perlakukan tidak pantas dari sejumlah pengunjuk rasa.

Diduga tidak kuat menahan serangan, Aziz Angkat terkapar dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Gleni Internasional, Medan. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com