Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poros Tengah Jadi Alternatif

Kompas.com - 19/01/2009, 00:00 WIB

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terus berusaha merangkul massa Partai Kebangkitan Bangsa pro-KH Abdurrahman Wahid, seperti dilakukan di Semarang dan Yogyakarta.

”Jateng dan Jatim merupakan basis terbesar PKB. Daripada massa PKB pro-Gus Dur tidak memilih sama sekali, lebih baik menyatu dengan PDI-P yang berpandangan sama,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Politik dan Badan Pemenangan Pemilu Tjahjo Kumolo, Sabtu (17/1) di Semarang.

Di Yogyakarta, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufik Kiemas pada Jumat malam lalu bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono X di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta. Pertemuan itu juga dihadiri Ketua DPP PDI-P Firman Jaya Deli serta beberapa pengurus DPD PDI-P DIY dan beberapa calon anggota legislatif PDI-P.

Taufik tidak mengelak jika Sultan merupakan figur potensial paling kuat untuk mendampingi Megawati. Meski demikian, tetap ada sejumlah nama bakal cawapres dari PDI-P.

Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla yang juga berada di Yogyakarta menyatakan bahwa apa yang dikerjakan DPP Partai Golkar selama ini antara lain karena nasihat dari Sultan Hamengku Buwono X.

”Penasihat fungsinya memberikan nasihat kepada DPP. Jadi apa yang dikerjakan DPP ini selalu dengan nasihat dari Pak Sultan. Semuanya itu karena kita semua ingin bekerja bersama-sama,” kata Jusuf Kalla di awal sambutannya ketika menghadiri pelantikan tim kode etik Pemilihan Umum 2009 Partai Golkar di Gedung Olahraga Kridosono, Yogyakarta, Sabtu lalu.(idr/ DEN/RWN/ENG/OSD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com