Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Flu Memicu Batuk

Kompas.com - 22/12/2008, 16:15 WIB

BATUK sering muncul mengiringi influenza. Saat virus flu menyerang dan daya tahan tubuh berkurang, gangguan penyakit lain memang mudah datang.  Oleh karena itu, tangkal flu segera sebelum batuk berkepanjangan.

Sepertinya tidak ada seorang pun yang sama sekali tak pernah dihinggapi flu. Gangguan kesehatan yang cukup mengganggu aktivitas ini menjadi penyebab utama anak-anak tidak masuk sekolah dan karyawan terpaksa absen.

Hasil survei di berbagai negara mengungkapkan, 3-5 dari 10 kasus flu memerlukan penanganan medis intensif karena menghambat aktivitas sehari-hari. Tak heran, gangguan ini menyebabkan beragam kerugian. Tak sekadar terpotongnya jam kerja maupun waktu belajar, penyerapan ilmu dan produktivitas kerja yang berpengaruh pada keuntungan bagi perusahaan pun jadi kurang maksimal.

Gejala Berbeda
Tingkat penyebaran flu ini paling tinggi terjadi pada anak-anak, yaitu 6-10 kali setahun. Keluarga yang memiliki anak usia sekolah punya peluang lebih tinggi, sekitar 12 kali per tahun.
Pada remaja dewasa kemungkinan itu lebih jarang, yakni 2-4 kali setahun. Wanita usia 20-30 tahun lebih rentan terhadap flu dibanding pria karena mereka lebih sering berhubungan dengan anak-anak.

Flu atau coryza adalah kumpulan gejala akibat infeksi yang menyerang saluran napas bagian atas. Infeksi ini sering kali disebabkan virus yang termasuk golongan Rhinovirus (virus hidung).
Kira-kira 30-35 persen dari sekitar 200 virus penyebab flu merupakan golongan Rhinovirus. Virus lain seperti Parainfluenza, golongan Adenovirus, Coxsackie, dan virus Respiratory synctial juga bisa menyebabkan flu.  

Lebih dari 110 jenis golongan Rhinovirus yang telah teridentifikasi, berkembang biak dengan baik pada suhu 33 derajat Celsius. Celakanya, ini merupakan suhu selaput lendir hidung kita.
Pertama-tama virus masuk ke dalam sel epitel (lapisan luar) dan mulai berkembang biak selama 24 jam. Ketika itu orang yang terinfeksi sudah dapat menularkan virus kepada orang lain, meskipun selama 1-4 hari pertama belum menampakkan gejala. Timbulnya gejala bisa tiba-tiba atau perlahan-lahan, tergantung jenis virus yang menyerang.

Gejala yang terjadi pada satu dan lain penderita mungkin saja berbeda. Itu semua diduga tergantung pada karakteristik masing-masing virus. Namun, kumpulan gejala tersebut secara garis besar mencakup suara yang berubah parau dalam waktu singkat, kenaikan suhu tubuh, bersin, sakit kepala, tak enak badan, hidung tidak berfungsi baik dan berlendir, tenggorokan sakit pada awal atau akhir gejala.

Sebenarnya gejala-gejala itu bukan akibat langsung dari infeksi virus dalam tubuh. Flu terjadi lebih sebagai akibat reaksi pertahanan tubuh melawan virus dan racun virus. Proses itu biasanya disertai peradangan dan demam, yang merupakan tahap awal dari reaksi kekebalan tubuh.

Perkuat daya tahan
Selama proses itu, daya tahan tubuh menentukan kuat tidaknya tubuh melawan virus. Untuk semua jenis penyakit virus, memang tubuh sendiri yang harus melawannya. Karenanya berbagai makanan dan minuman bergizi tinggi, perlu segera dikonsumsi. Obat influenza diperlukan jika daya tahan tubuh tak mampu lagi menahan serangan virus atau gejala yang menyertai sangat mengganggu.

Biasanya gejala makin buruk karena penderita cenderung malas makan, akibat kondisi tubuh menurun dan terasa tidak enak menikmati apa saja. Atau mereka mengabaikan serangan virus influenza itu. Bila ini terjadi, berbagai kotoran, basil, dan bakteri yang berhamburan di mana-mana justru mudah menyusup ke dalam organ tubuh. Batuk pun gampang muncul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com