Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Flu Burung Tangerang, Penyakit Masih Dilacak

Kompas.com - 17/12/2008, 16:11 WIB

TANGERANG, RABU - Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan melacak riwayat penyakit yang diderita Sut (24) korban dugaan (suspect) virus flu burung jenis H5N1 atau Avian Influenza (AI) sebelum meninggal dunia.
     
"Petugas masih melacak untuk memastikan korban terkena suspect flu burung di daerah mana," kata Kepala Dinkes Tangerang Hani Heryanto, Rabu.

Ia mengatakan sampai sekarang pihaknya hanya bisa memastikan Sut merupakan penderita suspect flu burung, karena belum ada hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga korban belum bisa dipastikan positif atau tidak terkena virus mematikan tersebut.

Sebelumnya, seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Banten berinisial Sut meninggal dunia pada Selasa (16/12) lalu karena diduga terinfeksi virus flu burung.

Tante korban, Sumiati mengatakan sebelum meninggal dunia keponakannya itu sempat dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit (RS) Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang.

Awalnya Sut mengalami sesak nafas, batuk berat dan demam tinggi. Kemudian pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit terdekat karena kondisinya semakin parah.

Namun akhirnya Sut meninggal dunia setelah menjalani perawatan tiga hari di RS Sartika Asih Ciledug.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang untuk dimandikan dan dikafani serta mengurus kepulangan jenazah yang akan dibawa ke Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Menurut Heryanto, setelah pelacakan selesai, petugas dapat memastikan apakah korban terkena virus suspect flu burung di Kabupaten Tangerang atau di tempat kelahirannya di Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Petugas RSUD Tangerang sudah mengambil sampel air liur dan cairan pada tenggorokan korban untuk memastikan positif atau tidak yang bersangkutan terkena virus flu burung. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan itu diperlukan waktu tiga hari.

Ia mengatakan sejak 2005 hingga 2008 Kabupaten Tangerang merupakan daerah endemis flu burung dengan jumlah kasus terbanyak yakni 18 kasus, dan 16 orang di antaranya meninggal dunia (belum termasuk korban Sut).

Sebanyak 10 dari 36 kecamatan di Kabupaten Tangerang merupakan daerah endemis flu burung.

Heryanto mengatakan pihaknya mendapatkan dana dari APBD 2008 untuk program khusus sosialisasi flu burung seperti simulasi, pelatihan tenaga kesehatan dan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com