Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kado Natal Spesial

Kompas.com - 13/12/2008, 07:04 WIB

Natal adalah saat untuk berbagi. Saat untuk menunjukkan kasih kepada orang-orang yang dicintai. Di bawah cahaya pohon natal yang menyala terang, seluruh keluarga berkumpul, bertukar kado, sambil mencicipi penganan khas Natal. Semua tersenyum bahagia. Damai di atas seluruh muka bumi.

Natal identik dengan pohon natal. Pohon dengan berbagai macam ukuran dan hiasan ini selalu membawa kebahagiaan bagi keluarga.

Menghias pohon natal adalah saat yang paling ditunggu-tunggu keluarga. Bersama seluruh keluarga mereka memutuskan di mana pohon itu akan diletakkan, mendirikan batang utamanya, lalu memasang daunnya.

Mereka juga mendiskusikan di mana hiasan-hiasan Natal akan diletakkan di pohon itu.

Setelah selesai dihias, pohon natal juga membawa kebahagiaan dengan kerlap-kerlip lampunya yang indah. Seperti melihat taburan bintang di langit, sungguh sangat cantik. Keindahan inilah yang membuat banyak orang terus berburu pohon natal setiap kali Natal tiba.

Mereka masuk-keluar dari ITC Mangga Dua, Pasar Pagi Mangga Dua, ITC Cempaka Putih, hingga ke mal mewah seperti Mal Taman Anggrek, Senayan City, Plaza Senayan, dan Plaza Indonesia, hanya untuk mencari pohon natal terbaru.

Helena (58), warga Kemang, Jakarta Selatan, mengaku sudah dua hari dia masuk-keluar pertokoan untuk mencari perhiasan Natal. ”Saya mencari pohon natal yang ukuran sedang. Di rumah ada yang besar, tetapi karena saya sudah tua, saya ingin pohon natal yang lebih kecil. Capek kalau harus naik-naik bangku untuk menghias bagian atas,” kata Helena, di ITC Mangga Dua, Kamis (11/12).

Anita Elisabeth (20), warga Matraman, Jakarta Timur, sejak awal Desember sudah mempersiapkan diri untuk merayakan Natal tahun ini. Sejak awal Desember dia sudah membeli pohon natal dan berbagai aksesori di Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta Barat. Selain mencari pohon terang dengan model terbaru, dia juga memperbarui aksesori pohon terang yang dimilikinya karena sudah ketinggalan zaman.

Dia sengaja membeli semua perlengkapan perayaan Natal itu sejak awal karena alasan harga masih lebih murah dibandingkan jika membeli semua itu pada bulan Desember. ”Biasanya kalau sudah masuk bulan Desember, harga yang ditawarkan semakin mahal, naik dua kali lipat,” ujar Anita.

Listyawati (56), warga Karanganyar, Jakarta Pusat, datang ke ITC Mangga Dua karena dia tahu di sana ada yang menjual lampu jenis LED. Lampu ini bisa dinyalakan di luar ruangan, tahan air, dan juga tahan lama.

”Lampu Natal biasa itu biasanya cepat mati. Padahal pohon natal jelek kalau lampunya sedikit. Makanya, saya pakai lampu LED. Di rumah juga sudah ada dua yang saya beli tiga tahun lalu. Sekarang saya mau beli lagi biar tambah meriah,” kata Listyawati yang tahun ini akan merayakan Natal bersama cucu pertamanya.

Pernak-pernik Natal memang mengikuti perkembangan mode juga. Dulu, pohon cemara plastik yang digunakan daunnya masih jarang dan sering patah. Setiap tahun, pohon natal itu makin jarang dan botak di sana-sini.

Kini jenis pohon natal sudah sangat beragam. Dari yang berwarna hijau biasa, berwarna putih seolah tertutup salju, hijau dengan model daun seperti daun pinus, dan juga ujung daun diberi warna emas atau perak.

Batang utamanya tidak lagi hanya tiga kaki, tetapi sekarang dengan empat kaki sehingga tidak mudah roboh. Selain itu, batang utama dan ranting pun menyatu, dengan model seperti payung. Model baru ini sangat memudahkan bongkar pasang.

Penyimpanannya juga mudah karena bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Di Pasar Pagi Mangga Dua, harga pohon natal model payung dengan daun seperti sikat botol dijual dengan harga beragam. Untuk ukuran 7 feet alias kaki harganya sekitar Rp 1,3 juta. Sedangkan untuk ukuran 10 feet, harganya Rp 1,6 juta.

Lain lagi model yang dipakai Nina (34). Dia hanya berbelanja hiasan dan lampu karena pohon natal yang digunakannya berupa tanaman rambat asli. ”Kebetulan saya punya tanaman rambat yang sudah memenuhi pot dengan besi hias. Saya tambahkan saja hiasan Natal dan lampu, ternyata cantik sekali,” kata Nina.

Pohon terang dan aksesori juga tersedia di Pasaraya Grande Blok M, serta di Metro, Taman Anggrek dan Sogo di Plaza Senayan. Harga pohon bervariasi, mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 15,5 juta (pohon setinggi 2 meter sudah termasuk aksesori).

Sebagai pelengkap pohon, berbagai aksesori juga ditawarkan pusat perbelanjaan ini. Tentunya karena kualitasnya bagus, harganya pun lebih tinggi. Untuk aksesori seperti pita rumbai dijual seharga Rp 17.900, hiasan boneka musik dalam bola kaca dengan tebaran salju harganya mulai Rp 349.000 sampai Rp 998.000 per kotak.

Dia membeli pohon natal ukuran tujuh feet dengan model keluaran terbaru. Modelnya pohon cemara dari plastik berwarna hitam kecoklatan dan di ujung daun terdapat warna emas. Selain pohon, dia mencari aksesori mulai dari lampu, hiasan pelengkap pohon seperti boneka Santa, bola salju yang berwarna kuning keemasan, serta rangkaian daun dan ranting berwarna keemasan.

Untuk pohon natal, Anita membeli seharga Rp 2,1 juta. Sementara untuk aksesori pohon, dia menghabiskan anggaran sebesar Rp 500.000.

Selain membeli pohon natal dan aksesorinya, Anita juga membeli bunga penghias ruangan seperti pohon bambu plastik dan sejenis bunga mawar.

Hadiah

Natal juga identik dengan hadiah. Kendati belum diketahui sejak kapan kebiasaan ini muncul, kebiasaan untuk tukar-menukar kado dengan sanak-saudara dan teman-teman sudah dilakukan orang Romawi Kuno dan Eropa Utara pada hari khusus di musim dingin. Di daerah-daerah tersebut, orang- orang memberikan hadiah kepada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun.

Pada tahun 1100, di banyak negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember.

Setelah terjadi reformasi di Eropa, tokoh Santo Nikolas diganti di sejumlah negara. Tokoh Santo Nikolas diganti menjadi tokoh yang tidak berhubungan dengan agama. Maka lahirlah Santa Claus atau Sinterklas. Kemudian, tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak.

Tradisi itu masih berlangsung sampai sekarang ini. Orang selalu ingat untuk memberikan hadiah kepada seseorang bertepatan dengan perayaan itu. Saat ini semakin banyak variasi bentuk dan bahan yang menjadi pilihan untuk hadiah tersebut.

Ide hadiah Natal bisa berupa sepatu, baju, tas, dan dompet. Beberapa pusat perbelanjaan memberikan diskon untuk barang-barang tertentu.

Hadiah Natal juga bisa berupa alat olahraga, aksesori, hingga jam tangan. Di Pasar Pagi Mangga Dua dan ITC Mangga Dua saat ini terdapat banyak sekali toko yang menjual aksesori dengan berbagai desain dan warna.

Apabila ingin memberikan hadiah yang sifatnya lebih personal, hadiah bisa dibuat sendiri. Misalnya, berupa foto yang diambil secara diam-diam lalu dibingkai indah. Bisa juga memberikan benda yang berhubungan dengan hobi orang yang akan diberi hadiah.

Natal memang saat untuk memberi. Namun kado natal hanyalah sebuah simbol. Kado natal yang terindah sendiri adalah perhatian dan kehangatan yang diberikan kepada keluarga. Bahkan sebuah ucapan Natal pun menjadi hadiah yang termanis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com