Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Wirausaha Siswa SMK Diperbesar

Kompas.com - 18/11/2008, 20:37 WIB

JAKARTA, SELASA - Belajar berbisnis bagi siswa Sekolah Menegah Kejuruan atau SMK terus ditingkatkan. Upaya untuk membuat siswa SMK mampu mandiri ini diajarkan dengan menjalankan bisnis atau wirausaha sesuai program keahlian yang dikelola secara bersama oleh siswa dan guru.

Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas di Jakarta, Selasa (18/11), menjelaskan selama dua tahun terakhir SMK didorong untuk juga bisa mengembangkan kegiatan bisnis atau wirausaha sesuai program keahlian di masing-masing sekolah. Misal di program keahlian bisnis dan manajemen, siswa dilatih untuk berdagang dan mengelola bisnis di sekolah. Siswa SMK peternakan, tidak sekadar bisa memelihara ternak sapi atau ayam, tetapi bisa menjual daging.

"Pemerintah menyediakan bantuan modal kerja untuk kegiatan bisnis atau wirausaha yang menjadi bagian pendidikan kewirausahaan di berbagai SMK. Untuk 2009, modal bisnis untuk siswa SMK dialokasikan sekitar Rp 24 miliar," ujar Joko.

Menurut Joko, SMK ditargetkan bisa menjadi basis pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan bekal keahlian dan kemampuan wirausaha, lulusan SMK bisa bersaing dalam dunia kerja dengan membuka peluang usaha baru.

Untuk peningkatan pendidikan kewirausahaan di SMK yang riil, Direktorat Pembinaan SMK menggandeng pengusaha Bob Sadino untuk bisa mendidik para guru SMK di ebrbagai wilayah di Tanah Air. Pendidikan kewirausahaan yang langsung dari wirausahawan atau entrepreneur yang handal ini diharapkan bisa membuat guru SMK punya pengalaman nyata untuk mengembangkan bisnis yang melibatkan siswa di sekolah.

Bob Sadino mengatakan pengembangkan pendidikan kejuruan yang dipadukan dengan kemampuan wirausaha bisa menjadi kekuatan ekonomi Indonesia untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari negara lain. Karena itu, siswa harus diberi proses belajar yang nyata untuk bisa mandiri dan kelak mampu menjadi entrepreneur atau profesional yang handal. 

 

"Dalam proses pendidikan ini, guru harus mau melakukannya bersama-sama dengan siswa. Pendidikan tidak bisa lagi hanya mengajarkan bagaimana siswa tahu, tetapi bagaimana melakukannya secara bersama-sama dan menjadi seperti yang diajarkan itu," jelas Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com