Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Kesehatan Selama di Arab Saudi

Kompas.com - 05/11/2008, 15:40 WIB

1. Bandara King Abdul Aziz Jeddah

  • Saat Kedatangan
    Jamaah haji dapat memeriksakan kesehatannya bila merasa sakit di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang telah berada di Bandara King Abdul Aziz. Di bandara ini jamaah haji harus cukup istirahat, guna mempersiapkan diri menuju ke Makkah atau Madinah. Makan dan minum yang cukup.
     
  • Saat Kepulangan di Madinatul Hujjaj
    Jamaah haji ditempatkan di asrama Madinatul Hujjaj. Bila ada yang sakit, jamaah haji dapat berobat ke TKHI Kloter atau BPIH yang berada di Madinatul Hujjaj. Makan dan minum yang cukup.

2. Makkah/Madinah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan jamaah haji :

  • Pelayanan Kesehatan
    Pelayanan kesehatan jamaah haji dapat diperoleh dari petugas kesehatan kloter dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) daerah kerja setempat.
     
  • Kebersihan Diri Jamaah Haji
    • Mencuci tangan
      1. Jamaah haji seharusnya membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun pada setiap selesai mengerjakan pekerjaan yang kemungkinan dapat menyebabkan tangan menjadi kotor.
      2. Kebiasaan mencuci tangan ini juga dilakukan jamaah haji pada setiap akan menghidangkan makanan maupun waktu hendak menyantap makanan.
    • Mandi/Cuci
      1. Jamaah haji memperhatikan penggunaan air untuk mandi dan cuci di pemondokan/tenda. Air untuk keperluan mandi dan cuci didatangkan dengan menggunakan tangki air ke pemondokan/tenda. Berhematlah dalam menggunakan air.
      2. Pergunakanlah sabun mandi dengan PH netral untuk membersihkan badan dan menghilangkan kotoran lemak, debu dan kuman penyakit yang melekat di badan, sabun mandi dengan PH netral diperlukan oleh karena air di Arab Saudi banyak mengandung logam mineral (air saddah), sehingga dapat mencegah iritasi kulit, air bekas mandi dan cuci disalurkan ke tempat pembuangan yang ada.
      3. Pakaian kotor segera dicuci dan dijemur di luar kamar karena akan mengganggu kesehatan bila terjadi kelembaban tinggi dalam kamar.
      4. Kamar Mandi dan WC
        1. Bersihkan kamar mandi dan WC setiap selesai digunakan.
        2. Air bekas mandi atau cuci disalurkan ke tempat pembuangan yang telah ditentukan.
      5. Sampah
        1. Buanglah sampah pada tempat sampah.
        2. Letakkan tempat sampah di tempat yang mudah dijangkau pada ruangan pemondokan.
        3. Buanglah sampah bila sudah penuh dan bersihkan tempat sampah sebelum diletakkan kembali pada posisi semula di ruangan.
      6. Pengamanan Air
        Air bersih/sehat secara fisik adalah tidak bau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
        1. Sumber air bersih di pemondokan : air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan menggunakan mobil tangki air. Air minum dapat juga berasal dari air yang dibeli langsung oleh jamaah haji seperti air minum dalam botol atau air zam zam yang disimpan dalam jerigen.
        2. Cara menggunakan air agar tetap bersih untuk keperluan minum dan masak :
          1. Sebaiknya air untuk keperluan minum dan masak terpisah dengan air untuk keperluan mandi dan mencuci.
          2. Tempat air minum dan masak harus bersih, tertutup rapat, dibesuhkan sedikitnya 2 kali seminggu.
          3. Pengambilan air menggunakan gayung.
          4. Gayung hendaknya diletakkan di tempat yang bersih.
          5. Pelihara air dengan baik untuk keprluan makan dan minum maupun air untuk mencuci dan mandi agar tidak tercemar kotoran.
          6. Air untuk minum harus dimasak lebih dahulu sampai mendidih.
          7. Tempat penyimpanan air yang sudah dimasak harus bersih, tertutup dan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau, tetapi jangan didekatkan dengan minyak tanah.
        3. Pemeliharaan Kebersihan Peralatan
          1. Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya sehingga saat akan dipergunakan dalam keadaan bersih. Dengan menjaga kebersihan peralatan masak dan makan berarti mencegah kemungkinan timbulnya pencemaran pada peralatan tersebut. Peralatan yang bersih dan sehat dapat mencegah timbulnya atau tertularnya penyakit.
          2. Untuk kebersihan peralatan hendaknya tersedia sarana tempat pencucian dan air yang cukup.
          3. Hasil pencucian yang bersih diperoleh dengan cara sbb :
            1. Kumpulkan dan bersihkan kotoran atau sisa makan yang terdapat pada peralatan masak (panic, wajan, dll), maupun kotoran sisa makanan pada peralatan seperti piring, gelas dan sendok.
            2. Guyur dan siramlah dengan air, peralatan yang akan dicuci.
            3. Gosok peralatan dengan sabun/detergent.
            4. Bilaslah peralatan tersebut dengan air bersih.
          4. Pengetahuan tentang menu makanan setiap hari di Arab Saudi.
            Makanlah setiap hari makanan sebagai berikut :
            1. Nasi atau penggantinya yaitu roti, kentang, mie, bubur.
            2. Daging atau penggantinya seperti : ikan, telur, tempe, tahu, kacang-kacangan sebanyak 6-8 potong.
            3. Sayuran daun dan buah sebanyak 3-5 mangkok.
            4. Jeruk atau pengganti seperti apel, pepaya, semangka, melon sebanyak 3-5 potong.
            5. Sari buah atau susu 2-4 gelas.
            6. Minumlah air matang 5-6 liter sehari atau minumlah 1 gelas setiap jam.


Di dalam keadaan lelah selama di Arab Saudi, diperlukan tambahan vitamin dan mineral. Oleh karena itu dianjurkan untuk banyak makan sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. Cairan harus cukup dan selalu minum walaupun tidak merasa haus.
Makanlah makanan dalam jumlah yang cukup serta minum sesuai kebutuhan tubuh untuk mencegah terjadinya gangguan sengatan panas (heat stroke). Di samping itu di dalam pengolahan, makanan harus dimasak secara baik dan benar.

3. Arafah dan Mina

Selama di Arafah-Mina jamaah haji ditempatkan di tenda maktab dengan fasilitas WC dan kamar mandi umum yang dipakai bersama-sama sehingga perlu pemeliharaan kebersihan atas fasilitas ini. Makan dan minum secukupnya dan hindari makanan yang basi, pergunakan masker dan selalu membawa air bila keluar tenda.

4. Pengetahuan Yang Berkaitan dengan Kesehatan

  1. Upaya antisipasi menghadapi musim dingin di Arab Saudi.
    Calon jamaah haji akan menghadapi cuaca iklim musim dingin di Arab Saudi pada periode tahun 1997-2014, yang dapat berakibat tidak baik pada kondisi fisik dan mental calon jamaah haji.
    Kemungkinan penyakit yang timbul akibat pengaruh musim dingin adalah : Kulit bersisik disertai gatal, infeksi pernafasan, penyakit saluran cerna, gangguan otot atau tulang, mimisan, bibir pecah-pecah, dehidrasi. Musim dingin dapat memperberat penyakit yang sudah diderita (RISTI) yaitu : jantung, kencing manis, asma dan rematik. Upaya antisipasi selama di Arab Saudi :
    1. Selalu menjaga kesehatan masing-masing, cukup tidur (6-8 jam) dan menggunakan selimut pada waktu tidur.
    2. Biasakan minum air hangat sebanyak 1 gelas (200 cc) setiap jam walaupun tidak haus, sehingga total minuman 5-6 liter sehari.
    3. Membiasakan diri mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dalam keadaan hangat.
    4. Bagi jamaah haji RISTI agar mengkonsumsi makanan yang dianjurkan dokter sesuai kondisi/penyakitnya.
    5. Hindari tubuh dari terpaan udara dingin
    6. Memakai pakaian yang sopan, rapi dan tebal untuk melindungi tubuh dari serangan cuaca dingin.
    7. Memakai masker untuk menghangatkan udara pernafasan dan sekaligus melindungi dari debu atau kuman penyakit.
    8. Pelaksanaan ibadah sunat dan kegiatan yang tidak perlu agar dibatasi untuk memelihara terjaminnya kesehatan.

     
  2. Penyakit Spesifik
    1. Serangan Panas (Heat Stroke)
      Sengatan panas (heat stroke) adalah penyakit yang terjadi akibat penumpukan panas yang berlebihan dalam badan, yang ditimbulkan oleh keadaan cuaca panas. Dalam keadaan suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh dan dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar diikuti timbulnya panas tubuh. Dalam musim haji heat stroke dapat terjadi karena jamaah haji terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.
      Gejala-gejala sengatan panas :
      1. Nyeri kepala, pusing, bingung.
      2. Bicara mengacau, gangguan orientasi, langkah menjadi goyah.
      3. Suhu tubuh sangat tinggi, umumnya sekitar 40 derajat Celcius.
      4. Kulit panas dan kering, tidak berkeringat.
        Cara menghindari sengatan panas :
        1. Tidak berada di terik matahari langsung yaitu antara pukul 10.00 s.d 16.00.
        2. Jika terpaksa di luar rumah/kemah sebaiknya sebelum pukul 10.00 siang dan usahakan tidak terlalu lama serta selalu memakai payung, dapat juga memakai sorban atau tutup kepala lainnya bagi yang tidak berihram.
        3. Ke manapun pergi sebaiknya berbekal minuman.
        4. Minumlah setiap hari paling sedikit 5-6 liter atau 1 gelas setiap jam dan jangan menunggu sampai haus.
        5. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil.
        6. Usahakan kondisi badan tetap segar, yaitu cukup istirahat dan tidur 6-8 jam sehari semalam.
        7. Pakailah pakaian tipis yang tidak tembus pandang, longgar dan sedapat mungkin berwarna putih.
        8. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, delima, anggur dsb.
    2. Meningitis  (radang selaput otak)
      Meningitis adalah penyakit radang selaput otak yang menular disebabkan oleh kuman meningokoccal. Kuman penyakit ini cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.
      Faktor-faktor pencetus terjadinya penyakit meningitis :
      1. Daya tahan tubuh lemah.
      2. Tinggal di tempat yang padat.
      3. Bergaul langsung dengan penderita penyakit radang selaput otak.

      Cara penularan penyakit Meningitis Meningokoccal adalah melalui kontak langsung, terkena percikan air ludah, dahak, cairan ingus, bersin dan cairan dari tenggorokan penderita penyakit Meningitis Meningokoccal.
      Tanda-tanda dan gejala :
      1. Panas mendadak
      2. Sakit kepala luar biasa
      3. Kemerahan di kulit
      4. Kaku duduk

      Pencegahan :
      1. Kebersihan diri perorangan dan lingkungan.
      2. Menghindari tempat yang selalu padat.
      3. Vaksinasi meningitis.
      4. Pengobatan propilaksis dengan Cyproflovacin atau Rifampycin.

     
  3. Penyakit Yang Banyak Ditemukan Pada Jamaah Haji.
    1. Penyakit saluran pernafasan.
      1. Influenza
        1. Penyebab :  Virus
        2. Penularan :  Melalui udara pernafasan.
        3. Gejala       : Sakit kepala, ada rasa mual sampai muntah-  muntah, batuk-batuk dan disertai buang-buang air.
      2. Mimisan
        1. Pengertian :  Pendarahan rongga hidung.
        2. Penyebab   : Lokal : Infeksi trauma, tumor, perubahan suhu ekstrem.
          Sistematik : Kelainan darah, hypertensi, artero-selerosis, kelainan endokrim, perubahan suhu atmosfir.
        3. Tanda-tanda :  Keluar darah dari hidung.
        4. Bahaya  :  Pada pendarahan banyak, bisa terjadi shock.
        5. Pencegahan     : Hindari kemungkinan penyebab, hindari trauma hidung, hindari perubahan suhu ekstrem (menggunakan masker lembab).
        6. Pembinaan      : Bila terjadi mimisan : tetap tenang dan tidak boleh panik, posisi pasien duduk/setengah duduk dengan kepala sedikit menunduk, agar tidak terjadi aspirasi cuping hidung ke arah (septum). Bila tidak berhenti segera meminta pertolongan kepada pengawas TKHI Kloter/BPHI.
      3. Radang tenggorokan (Pharingitis)
        1. Penyebab :  Bakteri virus.
        2. Penularan :  Melalui udara pernafasan.
        3. Gejala       : Kepala pusing, badan lemas, panas tinggi, keluar riak, tenggorokan berwarna merah, terasa kering dan sakit untuk menelan.
      4. Radang cabang tenggorokan (bronchitis)
        1. Penyebab :  Bakteri virus.
        2. Penularan : Melalui percikan dahak yang keluar bersama batuk.
        3. Gejala       : Panas tinggi, selain batuk keluar riak dan sesak nafas.
      5. Radang paru-paru (Pneumonia)
        1. Penyebab :  Basil atau virus.
        2. Penularan : Melalui udara pernafasan dan percikan ludah/dahak.
        3. Gejala       : Sering batuk, sesak nafas, batuk ada riak/lendir, panas tinggi, bila makin parah penderita dapat pingsan.

       
    2. Penyakit Kulit
      Penyakit kulit akibat kelembaban udara rendah adalah kulit kering dengan tanda-tanda : Kulit bersisik dan gatal akibat kulit kering, maka dapat terjadi :
      1. Kulit mudah iritasi/alergi.
      2. Kulit pecah-pecah terutama pada bibir dan telapak kaki.
      3. Eksim kering dan basah serta disertai infeksi.

        Pencegahan :
        Menjaga agar kulit tetap lembab dan tidak kering dengan cara:

        1. Pemakaian krim pelembab, dianjurkan jangan yang wangi/harum.
        2. Mandi tidak terlalu sering (cukup 1 kali sehari) serta jangan menggunakan air yang panas (lebih baik air biasa).
        3. Menggunakan sabun mandi dengan PH netral, sabun yang mengandung pelembab atau sabun bayi. Hindari penggunaan sabun-sabun yang bersifat iritasi (misalnya sabun belerang, anti septik).
        4. Menggunakan pelembab bibir (lypgloss) dianjurkan yang tidak wangi atau borax licenin.

       
    3. Penyakit Saluran Pencernaan
      1. Desentry
        1. Penyebab :  Basil Sigella, amuba.
        2. Penularan        : Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman tersebut di atas.
        3. Gejala              : Perut sakit, buang-buang air encer seperti bubur, berlendir/berdarah, sehari lebih dari 3 kali kadang-kadang disertai muntah, badan panas. Jika banyak kehilangan cairan si penderita haus, kulit keriput dan kendor serta mata cekung.

5. Perawatan Jamaah Haji Yang Sakit dan Wafat di Arab Saudi. 

  1. Jamaah haji yang sakit (tahap awal) berobat pada kloternya masing-masing. Karena pada setiap kloter disertakan 1 dokter dan 2 tenaga medis.
  2. Apabila berobat di kloter tidak ada perkembangan terhadap kesehatannya, maka sebaiknya dirujuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang ada pada Daerah Kerja (Daker) Makkah, Madinah dan Jeddah.
  3. Apabila diperlukan perawatan yang lebih intensif, berdasarkan pertimbangan dokter di BPHI, maka dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi.
  4. Jamaah haji yang dirawat di Kloter BPHI dan Rumah Sakit pemerintah Arab Saudi tidak dikenakan biaya. Perkembangan kesehatannya selalu dimonitor dan dibesuk tiap hari oleh petugas dari Daker. Bagi keluarga yang ingin membesuk ke Rumah Sakit Arab Saudi diperbolehkan membesuk pada jam-jam tertentu.
  5. Rumah Sakit Arab Saudi memiliki alat-alat kedokteran yang canggih dan obat-obatan yang lengkap.
  6. Jamaah haji yang wafat di Arab Saudi pada masa operasional diurus (dimandikan, dikafani, dishalatkan dan dimakamkan) oleh petugas Arab Saudi, yaitu :
    1. Di Makkah oleh Maktab.
    2. Di Madinah oleh Muassasah Adilla.
    3. Di Jeddah oleh Wukala.
  7. Pemakaman jamaah haji diatur sebagai berikut :
    1. Makkah di pemakaman Ma’la/Surayya.
    2. Madinah di pemakaman Baqi’.
    3. Jeddah di pemakaman Siti Hawa.
  8. Jamaah haji yang sakit sampai selesai operasional haji dan masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, perawatannya tidak dikenakan biaya. Apabila sudah sembuh maka kepulangannya diurus dan diantar ke Indonesia oleh Petugas Bidang Urusan Haji Jeddah sampai ke Jakarta, tanpa dipungut biaya. Kepulangan jamaah haji ke daerah asal, diantar oleh petugas dari Departemen Agama.
  9. Jamaah haji yang wafat di Arab Saudi, oleh pemerintah Arab Saudi jenazahnya tidak boleh dibawa ke Indonesia, harus dimakamkan di daerah tempat ia meninggal.
  10. Pada prinsipnya pengurusan jenazah sejak dari pemondokan, baik mengkafani dan menshalatkan tidak dipungut biaya, namun apabila ahli waris/keluarganya menginginkan dishalatkan di Masjid Al Haram Makkah, atau dishalatkan di Masjid Nabawi Madinah, keluarganya harus memberi tahu dan meminta bantuan kepada maktab yang ditempati.

6. Antisipasi Musim Dingin

  1. Informasi :
    1. Musim haji tahun 1997 s.d 2014 menghadapi musim dingin.
    2. Puncak musim dingin apabila wukuf di Arafah pada bulan Desember dan Januari.
  2. Hal-hal yang perlu dipersiapkan :
    1. Selalu menutup permukaan kulit dengan memakai pakaian tebal atau menggunakan jaket.
    2. Bagi jamaah haji pria pada saat berihram, menggunakan kain ihram yang tebal dan jika tidak tahan dingin maka kain ihram dapat menutupi tubuh kecuali kepala.
    3. Makan makanan yang bergizi dan banyak minum air hangat setiap 1 jam sekali walaupun tidak haus.
    4. Menggunakan krem pelembab kulit di muka wajah, telapak tangan dan kaki, bibir menggunakan lip gloss (pelembab bibir).
    5. Segera berobat apabila kulit kemerahan (alergi), kulit pecah-pecah, gatal-gatal, nyeri otot, mimisan (keluar darah dari hidung) dan gangguan lainnya.
    6. Menghindari berada di udara terbuka pada saat udara dingin.
    7. Mandi cukup satu kali sehari menggunakan sabun tanpa soda dan bila tersedia dengan air hangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com