Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubi Nuabosi Andalan Warga Dataran Ndetundora

Kompas.com - 17/10/2008, 23:07 WIB

ENDE, JUMAT - Guna menopang hidup, warga dataran Ndetundora yang meliputi empat desa, di Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur tak ragu untuk mengandalkan ubi kayu yang dikenal luas dengan nama ubi Nuabosi.

Dataran Ndetundora meliputi Desa Ndetundora I-III dan Randotonda. Warga Ndetundora mulai menekuni budidaya ubi Nuabosi sejak tahun 1954, ketika ubi Nuabosi mulai digemari masyarakat luas.

Ubi Nuabosi merupakan salah satu komoditi unggulan dari Ende. Nama Nuabosi sendiri diambil dari nama salah satu kampung di Desa Ndetundora I. Mereka juga tak khawatir yang tak lagi menanam padi dan jagung.

Warga Ndetundora sudah lama tak menanam padi dan jagu ng. Kalau pun ada jarang sekali. Warga lebih menyukai menanam ubi, sebab lebih menguntungkan. Apalagi ubi Nuabosi juga sudah terkenal.

"Tiap hari ubi yang kami jual selalu habis di Pasar Ende," kata Elias Mbira (73), Warga Desa Ndetundora II, Jumat (17/10), di Ende. Menurut Elias, warga Ndetundora umumnya menekuni budidaya ubi, karena dinilai lebih mudah tak serumit menanam padi dan jagung. Mereka biasa menjual ubi Nuabosi kepada tengkulak per gandeng atau dua ikat.

Ubi per gandeng berisi antara 6, 8 atau15 batang bergantung ukuran ubi, ada yang besar, sedang atau kecil. Harga ubi di tingkat petani berkisar Rp9.000 Rp10.000 per gandeng. Dari hasil penjualan ubi itu mereka memenuhi kebutuhan pokok dengan membeli beras.

Kepala Desa Ndetundora III Adrianus Masi juga menyatakan, umumnya warga di Ndetundora III menanam ubi kayu, ada yang menanam di lahan seperempat hektar, setengah hektar, ada pula hingga 1 ha.

"Warga di sini selain menanam ubi kayu umumnya juga menanam kakao, cengkeh, dan kelapa," ujar Adrianus Masi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com