Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Klaim Reformasi TNI Capai 85 Persen

Kompas.com - 09/10/2008, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengkritik sejumlah kalangan yang masih terus mempertanyakan dan bahkan meragukan kemajuan jalannya proses reformasi Tentara Nasional Indonesia.

Menurut Juwono, sampai 10 tahun pascagerakan reformasi berjalan, proses reformasi internal di tubuh TNI sendiri sudah berjalan hingga 85 persen. Dia menilai TNI-lah yang justru memulai reformasi nasional di bidang politik dengan menetapkan diri mundur dari legislatif.

Kalaupun masih ada yang belum tuntas, tambah Juwono, Rabu (8/10), itu hanya tinggal dua persoalan, yakni pengambil alihan bisnis TNI dan revisi Undang-Undang tentang Peradilan Militer.

”Jadi setahun ini (menjelang Pemilihan Umum 2009) tinggal diselesaikan 15 persen lagi (proses reformasi TNI). Sayangnya, ketika saya baca berbagai tulisan dan pendapat dari para analis itu, mereka banyak meleset. Justru TNI jadi pelopor sejak Mei 1998,” ujar Juwono.

Menurut Menteri Pertahanan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat masih menjabat Kepala Staf Teritorial TNI, sudah mulai menggelar pembahasan tentang itu sejak September 1997, yang kemudian menghasilkan rumusan tentang Paradigma Baru TNI.

Sejak perubahan paradigma itu, keberadaan dan kehadiran TNI pun kemudian berubah dari keterlibatan langsung yang serba memimpin dan mendominasi, dalam kehidupan sosial maupun politik, menjadi sebatas hadir dan memberikan dukungan.

Mewah

Di tempat terpisah, sejumlah peneliti senior terkait isu militer dan pertahanan, yang tergabung dalam Institute of Defense and Security Studies (IODAS), menggelar jumpa pers tentang 10 tahun reformasi dalam tubuh TNI di salah satu hotel mewah di kawasan Kuningan, Jakarta.

Menurut Andi Widjojanto, yang juga dosen FISIP Universitas Indonesia, pemerintah boleh mengklaim 85 persen proses reformasi TNI berjalan sesuai dengan Undang-Undang TNI selama 10 tahun terakhir ini. Namun, kata Andi, sejumlah amanat UU TNI terkait proses reformasi TNI masih belum tuntas dijalankan.

Turut hadir Direktur Eksekutif dan Ketua IODAS Connie R Bakrie dan Letjen (Purn) Djadja Suparman, beserta sejumlah peneliti senior yang tergabung dalam IODAS, seperti Kusnanto Anggoro, Edy Prasetyono, Anak Agung Banyu Perwita, dan Bantarto Bandoro.

”TNI memang berhasil menjalankan proses reformasi internalnya dan mungkin malah jauh lebih baik dan lebih jelas arahnya jika dibandingkan dengan proses serupa yang berlangsung di tubuh, misalnya, Polri maupun intelijen,” ujar Andi. (DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com