Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Makanan Kemasan Bermasalah!

Kompas.com - 27/09/2008, 12:47 WIB

JAKARTA, SABTU — Menjelang Lebaran, masyarakat perlu mewaspadai maraknya makanan dan minuman kemasan yang bermasalah. Mulai dari kedaluwarsa hingga mengandung bahan-bahan yang berbahaya. Untuk itu, masyarakat harus jeli dan teliti memilih bahan makanan dan minuman kemasan yang akan dibeli. Konsumen dapat memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, makanan yang sudah melewati uji laboratorium dan persetujuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) biasanya akan memiliki tulisan BPOM RI di kemasannya. Tulisan ini akan diikuti kode MD yang berarti diproduksi di dalam negeri atau ML yang berarti diproduksi di luar negeri. Kode ini kemudian diikuti 12 digit nomor kode izinnya. "Kalau tujuh digit itu bukan," ujar Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM Tien Garhni.

Tien menambahkan, misalnya konsumen menemui produk asing namun dengan kode MD, berarti produk tersebut diproduksi di dalam negeri dan sudah dinyatakan tidak bermasalah. "Produk-produk dengan merek yang sama yang diproduksi di Indonesia aman untuk dikonsumsi," kata Tien. Selain kode MD/ML, dinas kesehatan di tingkat kabupaten berhak mengeluarkan izin dengan kode PIRT sebagai izin edar untuk industri rumah tangga.

Kedua, konsumen harus jeli dan tekun memeriksa tanggal kedaluwarsa dari produk tersebut. Untuk produk bulanan biasanya disertai tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa, sedangkan produk tahunan hanya dicantumkan bulan dan tahun kedaluwarsa saja.

Ketiga, masyarakat lebih baik menghindari makanan dan minuman kemasan dengan bahasa asing. Apalagi jika tak ada tulisan BPOM RI dan kode ML sebagai tanda produk impor.

Keempat, waspadalah dengan makanan dan minuman kemasan yang kemasannya dalam kondisi rusak. Segera ganti atau jangan dibeli.

Ketua YLKI Indah Sukmaningsih mengatakan, masyarakat harus teliti dan tegas memilih makanan dan minuman kemasan yang aman bagi diri dan keluarga. "Kalau ragu-ragu tinggalkan, jangan dibeli dan jangan dimakan," imbau Indah. (LIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com