Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi BII Selesai Besok

Kompas.com - 25/09/2008, 10:45 WIB

JAKARTA, KAMIS -  Kepastian nasib akuisisi PT Bank International Indonesia Tbk (BII) oleh Malayan Banking Berhad (Maybank) semakin terang. Jika tak ada aral melintang, transaksi yang sempat mengambang dalam dua bulan terakhir itu bakal rampung Jumat besok (26/9). Meskipun, hingga kini, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum memastikan batas waktu perpanjangan waktu bagi Maybank untuk mengembalikan saham milik publik menjadi minimal 20 persen pasca penawaran tender (tender offer) BII.

Cheo Hock Kuan, Direktur Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd., menyatakan, pihaknya telah memperoleh informasi dari Maybank bahwa bank asal Malaysia itu memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam perjanjian jual-beli saham BII. "Mereka (Maybank) berharap bisa segera memproses penutupan transaksi," tulisnya dalam surat Fullerton kepada manajemen BII bertanggal 23 September 2008 yang juga ditembuskan kepada Maybank dan Kookmin Bank.

Selanjutnya, ketiga pihak tersebut telah bersepakat menutup transaksi akuisisi BII pada 26 September nanti. Menurut Direktur Pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, informasi tersebut sudah cukup memadai.

Selanjutnya, BEI tinggal menanti pelaksanaan tender offer saham BII oleh Maybank. "Sekarang kami tinggal memantau prosesnya," katanya, kemarim

Kepastian bahwa Maybank akan menyelesaikan akuisisi saham BII pada 26 September itu langsung mendongkrak harga saham BII. Kemarin, harga saham berkode BNI1 itu melambung 9,8 persen menjadi Rp 450 per saham. Ini adalah peningkatan tertinggi harga saham itu dalam enam bulan terakhir.

Tenggat pelepasan tak jelas

Sekadar menyegarkan ingatan, Maybank telah menandatangani perjanjian pembelian 55,6 persen saham BII dari Fullerton, anak usaha Temasek, dan Kookmin pada 26 Maret lalu. Nilai transaksinya Rp 510 per saham atau Rp 13,9 triliun. Namun, ketiga pihak gagal menutup transaksi ini pada 31 Juli lalu.

Pasalnya, bank sentral di Malaysia atau Bank Negara Malaysia (BNM) mencabut izin Maybank untuk mengakuisisi BII. Pemicunya, Bapepam-LK menerbitkan aturan baru tentang akuisisi perusahaan publik yang mewajibkan Maybank mengembalikan jumlah saham BII milik publik (refloat) menjadi minimal 20 persen dalam dua tahun pasta tender offer. BNM menilai, kewajiban ini bisa membuat Maybank rugi hingga 1 miliar dollar AS.

Belakangan, Bapepam-LK memberikan kelonggaran kepada Maybank. Bapepam-LK mengizinkan Maybank menunda pengembalian jumlah saham publik itu. Asalkan, dua tahun setelah tender offer, Maybank merugi lebih 10 persen dari total nilai akuisisi BII. Singkat cerita, BNM pun kembali mengizinkan Maybank membeli BII pekan lalu.

Tapi, hingga kini, Bapepam-LK belum juga menentukan batas perpanjangan waktu refloat bagi Maybank itu. "Maybank minta lima tahun," kata Ketua Bapepam-LK A. Fuad Rahinany. Tapi, menurutnya, perpanjangan waktu itu bersifat incidental atau hanya diberikan jika memang ada kerugian material. "Oke, kami akan perpanjang, tapi belum dikasih sekarang," tukas dia.

Fuad menambahkan, Bapepam-LK akan membuat surat edaran yang berlaku umum mengenai kemungkinan penundaan pemenuhan kewajiban refloat bagi pengakuisisi perusahaan publik. Menurutnya, jangka waktu penundaan itu bisa enam bulan atau satu tahun dan dapat diperpanjang kembali.

Menurut Dimas Angga Negoro, analis Danareksa Sekuritas, meskipun akuisisi Bll pasti akan selesai pada 26 September nanti, pasar masih menanti detail transaksi itu. Salah satunya,, investor menanti jadwal pelaksanaan tender offer. Dimas menilai, hari ini, kenaikan harga saham Bll bakal mentok di level Rp 475 per saham. "Naiknya tak terlalu besar lagi," imbuhnya. Sebab, saat ini, harga saham 1311 telah mendekati harga akuisisi Rp 510 per saham yang mungkin juga akan jadi harga tender offer. (Yura Syahrul, Wahyu Tri Rahmawati. Hari Widowati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com