Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN-Hanura-PBR Jajaki Koalisi

Kompas.com - 20/09/2008, 22:33 WIB

JAKARTA, SABTU - PAN, Partai Hanura, dan PBR akan melakukan koalisi menyongsong pemilu 2009. Ketiga ketua umum partai, bertemu dan menjajaki kemungkinan koalisi alternatif tersebut di rumah Sutrisno Bachir, di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (20/9) malam.

Menurut Ketua Umum Hanura, Wiranto, sebagai bangsa dan negara yang besar, Indonesia tidak bisa dijalankan oleh satu partai saja. "Karena pemerintah yang kuat, adalah pemerintah yang didukung oleh banyak partai. Jadi diperlukan adanya koalisi antarpartai," kata Wiranto.

Wiranto mencontohkan, sebagaimana zaman Orde Baru  mampu menjalankan proses pemerintahan yang kuat, karena didukung oleh Golkar yang saat itu menjadi kekuatan tunggal penyokong pemerintahan. "Golkar menjadi majority saat orba, tapi setelah era reformasi kita tidak bisa melakukan itu. Jadi pemerintahan harus dibangun dengan koalisi antar partai," lanjutnya.

Namun Wiranto  membantah, jika koalisi yang akan dibangun bersama dengan PAN dan PBR nantinya sama dengan koalisi yang telah dilakukan oleh pemimpin bangsa Indonesia saat ini. "Kalau sekarang kan koalisinya itu urunan. Jadi saat menentukan kabinet, presiden yang berkuasa melibatkan kader partai yang mendukungnya," beber Wiranto.

Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut mengatakan, itu tidak akan berlaku dalam koalisinya. Sebab bila yang terpilih menjadi pemimpin nantinya dari koalisi tersebut, maka orang yang terpilih mengisi kabinet adalah mereka yang memiliki kemampuan dan berkualitas.

"Walaupun berasal dari partai pendukung koalisi, tapi yang menempati jabatan adalah mereka yang mempunyai kemampuan dalam membangun bangsa," ujar Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com