Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Muamalat Rambah Negeri Jiran

Kompas.com - 08/09/2008, 14:29 WIB

JAKARTA, SENIN - Bank Muamalat mendirikan perusahaan investasi bernama First Islamic Investment Bank Ltd., dengan modal awal 10 juta dollar AS di Malaysia.
   
"Kami telah mendapatkan izin dari LOFSA (Labuan Offshore Financial Services Authority) di Malaysia dan telah mendapatkan letter of content dari Bank Indonesia," kata Direktur Bank Muamalat Andi Buchori dihubungi, Senin (8/9).
   
Ia mengatakan perusahaan tersebut akan mulai diluncurkan pada Oktober 2008 dan Bank Muamalat akan menambah modal hingga 100 juta dollar AS. Sementara, investasi untuk pembangunan infrastruktur perusahaan berupa IT diperkirakan sekitar 1 juta dollar AS.
   
First Islamic Investment Bank Ltd., menurut dia, akan berkantor pusat di Kuala Lumpur dan kantor sekretariat di Labuan, Malaysia. Selain itu, juga membuka kantor di Jakarta.
   
Menurut dia, didaftarkannya perusahaan tersebut di Malaysia karena membidik investor internasional, terutama investor timur tengah dan Afrika bagian Utara (Nothern Africa/MENA). "Labuan telah dikenal oleh investor internasional dan terbuka juga untuk investor dari timur tengah yang menggunakan SVP asing," katanya.
   
Andi mengatakan pendirian investment bank tersebut untuk menarik dana dari investor yang menanamkan modalnya di pembiayaan modal (equity financing) berjangka waktu menengah dan panjang, 5-10 tahun.
   
Menurut dia, nantinya dana tersebut akan dinvestasikan untuk penyertaan modal pada proyek (private equity fund) dan investasi langsung (direct investment). "Jadi nantinya proyek-proyek yang dibiayai adalah proyek infrastruktur di Indonesia dengan jangka waktu lebih lama daripada investasi di pasar modal," tambahnya.
   
Selain itu, pihaknya juga berbisnis dalam pembiayaan melalui surat utang (debt financing) dan menjadi penasihat keuangan (financial advisory).
   
Sementara itu, Direktur Bank Muamalat U Saefudin Noer yang dihubungi secara terpisah mengatakan pendirian anak perusahaan di Malaysia karena perpajakan yang lebih menarik. "Pajak lebih nyaman di Malaysia," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com