Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Fadel, Akbar Kritik Kalla

Kompas.com - 23/08/2008, 06:19 WIB

JAKARTA, SABTU - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, situasi di internal DPP Partai Golkar sudah tidak solid lagi. Akbar Tandjung dalam perbincangan khusus dengan Persda Network melalui telepon, Jumat (22/8), menyayangkan pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla yang dianggapnya tidak patut dengan mempersilakan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad pindah ke partai lain bila berniat menjadi calon anggota legislatif.

"Menurut saya, itu pernyataan yang tidak patut. Alangkah baiknya, Fadel Muhammad dipanggil dan dibicarakan secara baik-baik. Kenapa kemudian harus mengatakan untuk mempersilakan Fadel untuk pindah partai. Ini kan makin menunjukan internal Golkar sudah tidak solid lagi. Fadel itu kan kader terbaik," tegas Akbar Tandjung.

Pernyataan Akbat Tandjung ini menanggapi pernyataan Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar yang mempersilakan Fadel Muhammad pindah ke partai lain bila berniat menjadi calon anggota legislatif.

Akbar kemudian mengomentari pernyataan Fadel Muhammad yang mengaku dekat dengan dirinya. "Kalau kemudian juga Fadel Muhammad mengatakan gagal menjadi calon anggota legislatif karena dekat dengan saya, memangnya kenapa? Memangnya ada apa? Semua di DPP Golkar sebagian juga dekat dengan saya. Yang saya lihat ada yang tidak menginginkan Fadel maju karena dianggap sebagai pesaing," tandas Akbar.

Sebelumnya kepada para wartawan, Gubernur Gorontalo kembali menyampaikan kekecewaannya terkait namanya yang dicoret sebagai calon anggota legislatif Partai Golkar. Fadel secara berterus terang menyatakan kekecewaannya terhadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla yang meminta dirinya keluar dari Golkar. Fadel kemudian menduga, namanya dicoret karena dianggap sebagai 'orangnya' Akbar Tandjung.

"Sama sekali pernyataan itu tidaklah tepat sama sekali. Seharusnya kita bisa mengoreksi dan tidak benar seorang pemimpin kemudian dinilai anak buahnya bermasalah kemudian mengeluarkan pernyataan seperti itu. Meski saya menyatakan akan tetap loyal, tapi saya memang kecewa dengan oknum-oknum di DPP.

Akbar kemudian menanggapi lagi. Segala persyaratan bagi Fadel Muhammad untuk menjadi calon anggota legislatif sudah dipenuhi. Akbar bahkan mengaku sudah ditemui oleh Fadel Muhammad dan menyarankan untuk meminta pendapat masyarakat Gorontalo dan akhirnya bisa dilakukan oleh Fadel.

"Ini kan sudah menjelang Pemilu. Partai (Golkar) membutuhkan suatu soliditas organisasi, konsolidasi partai kita butuhkan. Seharunya, DPP mengambil langkah-langkah yang seharusnya memperkuat organisasi. Dan jangan sampai mengambil langkah-langkah yang mengarah kepada organisasi tidak semakin solid seperti yang dilakukan terhadap Fadel Muhammad. Ini kan mengganggu soliditas organiasasi." kecam Akbar.

"Jauh lebih baik, ketua umum (Jusuf Kalla) bersama para pengurus Golkar lain memanggil Fadel kemudian menjelaskan mengapa tidak dicalonkan, itu kan jauh lebih baik. Saya juga dengar Pak Jusuf Kalla mengatakan begini, kalau Fadel merasa tidak puas, mau keluar partai silakan. Itu kan pernyataan yang tidak patut. Makin menegaskan sudah tidak ada soliditas partai lagi," urainya.

"Saya yang mengarahkan para anggota DPRD dari Partai Golkar agar memilih Fadel Muhammad menjadi gubernur (Gorontalo) pertama kali . Jadi, kalau dari segi kedekatan, sebagian orang-orang DPP juga dekat dengan saya. Janganlah mengambil sikap yang hanya tidak menguntungkan partai menjelang Pemilu 2009," sambungnya lagi.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com