JAKARTA, KAMIS — Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramli mengaku mendapatkan panggilan dari kepolisian untuk memberikan keterangan di Mabes Polri pukul 10.00, Kamis (14/8). Ia mengatakan, selaku warga negara dirinya akan memenuhi panggilan kepolisian. Panggilan tersebut terkait dengan aksi menolak kenaikan BBM awal Juni lalu yang menimbulkan kericuhan. Rizal, mantan Menko Perekonomian, sempat diduga sebagai orang yang berada di balik aksi tersebut.
"Upaya pemanggilan ini untuk membungkam perbedaan pendapat. Ini juga tanda-tanda otoriter mulai kembali. Kami ingatkan pimpinan Polri untuk jangan kacang lupa kulit. Polisi bisa lepas dari TNI berkat perjuangan para aktivis, mahasiswam dan pemuda. Jenderal Sutanto juga saya imbau seperti itu. Kembalikan fungsi Polri yang sesungguhnya, jangan dijadikan alat politik dan alat represif," kata Rizal seusai peluncuran bukunya di Balai Kartini, Jakarta, Kamis.
Surat panggilan tersebut diterima Rizal, Selasa malam lalu. "Pokoknya, jangan lupa sejarah. Sebagai warga negara yang baik kami bersedia (memenuhi panggilan polisi). Kami siap menghadapi risiko apa pun," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.