Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh Simfoni Sosialisme

Kompas.com - 10/08/2008, 03:00 WIB

Sementara di Ekuador, Rafael Correa berpijak dan bersandar pada gerakan sosialis suku-suku asli setempat. Di Uruguay, Tavare Vazquez mendapat dukungan dari kelompok-kelompok sosialis anti-imperium ekonomi adidaya Amerika Serikat.

Juga menarik disoroti bagaimana Daniel Ortega di Nikaragua kembali berkuasa karena efek trauma atas model ekonomi kapitalis yang membuat negara tersebut semakin miskin dalam 18 tahun terakhir.

Perlu pengamatan serius pula model neososialisme di Cile, lebih-lebih karena mendapat dukungan mayoritas dari partai-partai moderat dan partai berhaluan kanan (fanatik terhadap model kapitalisme).

Sedangkan kemenangan Peronisme di Argentina yang diwakili Cristina Fernandez, yang mengambil alih estafet kekuasaan dari suaminya, merupakan tanda penolakan terhadap resep-resep pertumbuhan ekonomi ala Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Sudah jelas pula Dinasti Castro dengan sistem pemerintahan satu partai (Partai Komunis Kuba), merupakan bentuk ekstrem sikap penolakan terhadap semua yang berbau AS dengan sebutan peyoratif, imperialisme yangqui.

Sosialisme kawasan

Sekalipun pada permukaan terkesan setiap negara memiliki unsur khas, tetapi sesungguhnya secara umum pengalaman historis yang merupakan benang merah pemersatu dalam mencari identitas Amerika Latin.

Kecuali Brasil sebagai bekas koloni Portugis, seluruh negara Amerika Latin adalah bekas koloni Spanyol yang dalam konstruksi jati dirinya sebagai bangsa sering terbentur pada peninggalan kolonial secara khusus yang berhubungan dengan sistem pemilihan tanah yang tidak adil oleh latifundista, pemilik tanah di atas 100 hektar, yang umumnya dilegitimasi melalui hukum formal sebagai hak milik pribadi.

Perombakan struktur kepemilikan tanah, landreform, merupakan usaha panjang yang menjadi salah satu tujuan perjuangan organisasi-organisasi sosial dan tokoh seperti Fernando Lugo yang terpilih menjadi Presiden Paraguay.

Tantangan lainnya adalah perbenturan peradaban dan kemanusiaan antara penduduk asli Indian dan keturunan budak Afrika, afroalatinoamericano, dengan kolonialisme. Sampai sekarang penduduk asli dan keturunan Afrika menanti kemerdekaan kedua dari kapitalisme yang menurut mereka sama dengan kolonialisme baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com