Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Kekurangan Wartawan Kesehatan

Kompas.com - 09/08/2008, 12:17 WIB

JAKARTA, SABTU - Indonesia masih kekurangan jurnalis kesehatan padahal informasi-informasi kesehatan sangat diperlukan di negara berkembang ini.

Pemimpin redaksi Majalah Tempo Bambang Harymurti mengatakan jurnalistik kesehatan termasuk kajian yang perlu dikembangkan di Indonesia mengingat masalah medis dan kesehatan banyak dipengaruhi budaya.

"Menurut saya di Indonesia sangat diperlukan karena di Indonesia masih banyak orang yang percaya takhayul dan tukang obat. Nah, ini tugas siapa?," ujar Bambang daam paparannya di National Medical Journalism Updates 2008, yang diadakan di Fakultas Kedokteran Universitas Indoonesia, Sabtu (9/8).

Namun, Bambang mengingatkan bahwa jurnalistik kesehatan sarat dengan ranjau yang mematikan karena jurnalistik dan medis sendiri adalah dua ilmu yang dekat dengan amplop dan permainan untuk meraih keuntungan. Oleh karena itu, Bambang mengharapkan nantinya, jika jurnalistik kesehatan terus berkembang, para pemainnya memegang teguh kode etik dan juga elemen-elemen dasar jurnalistik.

Bambang juga berharap jurnalis-jurnalis kesehatan justru datang dari latar belakang medis karena merekalah yang mengerti betul dunia kesehatan. "Mungkin kita bisa mulai dengan dokter-dokter yang berintegritas," tandas Bambang.

Di dunia, baru ada tiga negara yang telah mengkaji jurnalistik kesehatan secara khusus di dunia pendidikannya, yaitu Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Nmun, di Inggris, telah dibuka kelas kuliah untuk memperoleh gelar Bachelor of Medical Journalism di Westminster University. Mereka yang boleh menekuni program satu tahun ini adalah mahasiswa-mahasiswa kedokteran yang telah menempuh dua tahun masa perkuliahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com