JAKARTA, JUMAT - Hingga detik-detik akhir pelaksanaan Pilpres 2009, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X diyakini, tidak akan berani mendeklarasikan dirinya sebagai calon Presiden (capres) 2009. Kultur budaya, menyandang seorang raja Jawa, termasuk perangkat politik yang belum dimiliki, menjadi alasan bagi pengamat politik Fachry Ali memberikan analisanya saat dimintai komentarnya di Gedung DPR, Jumat (8/8) terhadap Sri Sultan.
"Sultan tak punya peralatan politik dalam hal ini. Jadi, Sri Sultan, paling hanya menunggu dilamar saja," kata Fachry Ali.
Kultur Jawa yang kuat, kata Fachry lagi, membuat Sri Sultan harus berusaha memegang teguh adat istiadat Jawa. Apalagi, sebagai seorang raja, Sri Sultan akan berhati-hati dalam bersikap. "Ibarat pepatah Jawa, sabda panditha ratu tan kena wola wali (ucapan raja adalah hukum). Oleh karena itu, jangan sampai di meminta. Sekali dia meminta dia akan terdegradasi secara budaya. Dan sepanjang tidak ada partai yang meminang, dia hanya akan menjadi seorang idol saja," kata Fachry Ali.
Lalu, siapa calon Presiden terkuat versi Fachry Ali? menurut Fachry, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri diyakini masih yang terkuat. Dua wilayah, Jawa dan Bali kemudian dijadikan alasan untuk mengukur kekuatan Megawati untuk bisa memenangkan pertarungan 2009. "Megawati masih kuat. Di Jawa Tengah dan Bali. Riil kekuatannya terlihat jelas bagi Megawati dibanding calon-calon yang lain. Dia lah yang punya modal untuk di 2009 mendatang," ujarnya.
"Dan menurut saya, bukan kombinasi sipil dan militer yang bisa memenangkan Pemilu 2009, akan tetap kombinasi figur Jawa dan luar Jawa lah yang menjadi kombinasi terbaik untuk bisa memenangkan Pilpres 2009," sambung Fachry lagi.
Dari semua figur calon Presiden, hampir semua didominasi oleh figur-figur Jawa. Sebut saja, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, Prabowo maupun Ketua Umum Hanura Wiranto serta mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. (Persda Network/yat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.