Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Pergi ke Swiss, Mengaku ke Daerah

Kompas.com - 06/08/2008, 07:10 WIB

JAKARTA, RABU — Derasnya kritik masyarakat terhadap kegiatan studi banding ke luar negeri tidak menyurutkan niat anggota Komisi III DPR untuk berangkat ke Swiss. Mereka bahkan mencoba menutup-nutupinya.

”Saya ini sedang di Mesuji (batas Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan). Tugas daerah,” ucap Azis Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi III dari Partai Golkar, saat dihubungi melalui telepon, Senin (4/8) petang.

Sebagai unsur pimpinan Komisi III, Azis juga mengaku tidak mengetahui ada anggota Komisi III yang berangkat ke Swiss. Padahal, berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas dari Swiss, rombongan Komisi III ke Swiss ini justru dipimpin langsung oleh Azis Syamsuddin.

Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan saat dikonfirmasi soal rombongan yang berangkat ke Swiss mengaku tidak tahu.

RUU Palang Merah

Menurut politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, memang ada rencana studi banding Rancangan Undang-Undang (RUU) Palang Merah ke Swiss dan Lebanon. Namun, rencana tersebut baru akan dilaksanakan setelah reses.

”Kalau sudah ada yang berangkat, pasti saya tahu. Sekarang belum berangkat. Rencananya itu berangkat setelah reses,” ucapnya.

Namun, sumber Kompas di Komisi III membenarkan ada rombongan yang sudah berangkat ke Swiss dan dipimpin Azis Syamsuddin. ”Rombongan dari Swiss itu rencananya baru akan pulang (kembali ke Indonesia) besok (Rabu),” ucapnya, Selasa (5/8).

Di Geneva, Swiss, rombongan Komisi III pada 4 Agustus lalu mengadakan diskusi dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sekitar dua jam. Setelah diskusi singkat itu, agenda selanjutnya diisi dengan kunjungan wisata. Mereka berwisata ke Aarau, Lucerne, dan Zurich, sebelum kembali ke Indonesia. Rombongan diperkirakan tiba di Indonesia, Jumat (8/8).

Menurut sumber Kompas di Lebanon, rombongan Komisi III lainnya akan berangkat ke Lebanon pada 27 Agustus mendatang untuk melakukan studi banding serupa. Rombongan berjumlah 17 orang itu akan dipimpin Wakil Ketua Komisi III Suripto (F-PKS). (SUT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com