Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Tunggu Pengakuan Ryan

Kompas.com - 25/07/2008, 20:05 WIB

Laporan wartawan Kompas Windoro Adi T

JOMBANG, KOMPAS- Aparat Kepolisian Daerah Jawa Timur, masih menunggu pengakuan tersangka Very Idham Henyansyah alias Ryan (30), atas hilangnya sejumlah korban warga Jombang. Sambil menunggu, polisi mencari jejak korban.

Polisi menduga, sampai sekarang Ryan masih merahasiakan nasib keenam korban yang hilang karena khawatir, rumah orangtua korban bakal dirusak atau dibakar massa. Maklum, keenam korban adalah warga Jombang. "Seperti diakui lingkungan sosial Ryan, kepandaian dia di atas rata-rata. Kami menduga, dia sudah menghitung risiko akibat pengakuannya tentang nasib para korban yang hilang," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang Ajun Komisaris Kasyanto, di ruang kerjanya, Jumat (25/7) siang.

Menurut dia, kini seluruh kegiatan menyangkut barang bukti, pemeriksaan, penyelidikan, dan pencarian korban yang hilang, dipusatkan di Polda Jatim. Kakak Ryan, Mulyo Wasis (44) yang dihubungi di rumahnya mengaku, sejak dilakukan penggalian makam empat jenazah di halaman belakang rumah Ahmad Maskur-Kasiatun Senin lalu, hidup seluruh anggota keluarga jadi terganggu.

Wasis yang sehari-hari menjadi guru SD terpaksa minta pindah. Kamis (24/7), ia mulai mengajar di tempat baru. Tidak demikian dengan keempat anaknya yang terus dihujani berbagai pertanyaan oleh guru dan kawan-kawan sekolahnya. Kasiatun ibunya, harus bolak-balik Jombang-Surabaya karena diperiksa polisi, sementara Ahmad menghilang. Baik Kasiatun maupun Ahmad, tak bisa lagi tidur di rumahnya sendiri sejak sekeliling rumahnya dipasang garis polisi.Warga yang terus berduyun-duyun pun membuat keduanya tak mungkin tinggal di rumah tersebut.

Masih ada 6 korban hilang

Polda Jatim mencatat, ada enam korban yang hilang. Korban pertama, Didik (35), warga Pulorejo, Ngoro, Jombang. Ia dilaporkan hilang dari rumah pembimbingnya, Timotius Dardia (42), warga Langsep Kertosono. Kepada polisi Timotius mengatakan, Senin (10/3) pagi lalu, Didik pergi tanpa pamit dari wisma yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta, Peterongan, Jombang, setelah menerima telepon dari seseorang.

Korban kedua, Fauzi Suyanto (28), warga Jalan MT Haryono, Desa Ploso, Nganjuk. Ia dilaporkan hilang sejak 1 Januari 2008, yaitu setelah putranya pergi dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit. Kasus dilaporkan adiknya, Sudarsih (24).

Korban ketiga, Agustinus Fitri Setiawan (28) yang beralamat di Jalan Dokter Soetomo Gang I nomor 15, Jombatan, Jombang. Menurut laporan ibunya, Lilik Kastumi, kepada polisi, putranya meninggalkan rumah dengan mengendarai sepeda motor. Kasus hilangnya Agustinus terungkap setelah Ryan mengakui, Agustinus mengantar Ryan ke Stasiun Kereta Api Jombang.

Pengakuan itu membuat polisi melayangkan surat panggilan kepada Agustinus, tapi yang datang ke Polres Jombang justru ibunya yang mengaku kehilangan anaknya.

Korban keempat dan kelima adalah Nani Hidayati (30) dan putrinya, Silvia Romadhani (3). Nani adalah teman Ryan di sebuah pusat kebugaran. Keduanya dilaporkan hilang oleh Suprayitno (35), suami Nani. Nani dan Silvia dilaporkan meninggalkan rumah, sore tanggal dua April 2008.

Korban keenam adalah, Zaenal Abidin alias Zaki (21), penyiar Radio Gita FM, warga Dapur Kejambon, Jombang. Menurut pamannya, Sobirin (37), Zaki meninggalkan rumah dengan sepeda motor bebek Honda C7, tanggal 22 Juli 2007. "Motor korban kami temukan di sebuah penitipan sepeda motor di Desa Sentul, Tembelang," ujar Kasyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com