Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Belum Banyak Mengimbas ke Industri Asuransi

Kompas.com - 17/07/2008, 19:44 WIB

BANTUL, KAMIS - Meski perekonomian dunia termasuk Indonesia tengah lesu, industri asuransi belum banyak terkena imbasnya. Beberapa perusahaan justru tumbuh secara signifikan. Hal itu terlihat dari peningkatan premi dan jumlah nasabah, khususnya untuk produk unit-link atau produk gabungan asuransi dengan investasi.

Executive Vice President & General Manager South East Asia Operation Manulife, Philip Hamden Smith, di sela-sela kunjungan ke SD Winongo Bantul, Senin (17/7) mengatakan, pada kuartal I tahun ini pertumbuhan premi Manulife meningkat 184 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu. Bila tahun 2007 hanya tercatat Rp 124 miliar, kuartal I tahun 2008 melesat ke angka Rp 353 miliar.

"Krisis ekonomi belum banyak mengimbas ke industri asuransi. Asalkan dikelola dengan baik, stabilitas keuangan perusahaan akan terjaga, " katanya.

Menurut Nelly Kusnayati, Executive Vice President & Chief Agency Officer Manulife Indonesia, meski perekonomian tengah lesu angsuran premi para nasabahnya masih terjaga dengan baik. Kalau ada yang tidak melanjutkan jumlahnya sangat kecil sekali, paling tidak sampai 5 persen, katanya.

Bila nasabah mengalami kesulitan keuangan, Manulife menyarankan agar uang preminya diturunkan. Prinsipnya jangan sampai polisnya tidak dilanjutkan. Kelangsungan polis di tempat mencapai 95 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional 60-70 persen, katanya.

Nelly menambahkan, krisis justru membuat berpikir untuk mengikuti program asurasi karena situasi ke depan dinilai tidak menentu. Bany ak nasabah yang menanyakan soal asuransi kesehatan. Di zaman krisis ini biaya pengobatan semakin mahal, makanya mereka memilih berjaga-jaga dengan mengikuti asuransi, katanya.  

Selain asuransi kesehatan, jenis unit link atau gabungan antara investasi dan proteksi juga menjadi pilihan favorit nasabah. Produk tersebut mampu menyedot animo masyarakat yang selama ini jenuh dengan tawaran asuransi konvensional yang hanya menjanjikan proteksi saja.

Di Yogyakarta pertumbuhan bisnis Manulife juga me nunjukkan peningkatan. Sampai dengan bulan Juni premi baru sudah mencapai Rp 2,7 miliar dengan 310 polis. Saat ini ada sekitar 2.500 nasabah yang kami layani. Pada semester I tahun ini kami sudah membayar klaim senilai Rp 1,5 miliar, kata Yohanes Junaidi, Branch Manager Manulife Yogyakarta.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com