Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zainul Majdi-Badrul Masih Unggul

Kompas.com - 07/07/2008, 20:56 WIB

MATARAM, SENIN- Pasangan Zainul Majdi-Badrul Munir unggul sementara dalam perolehan suara pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Periode 2008-2013, Senin (7/7). Majdi-Badrul adalah calon yang didukung partai Partai Keadilan Sejahteran (PKS), dan  Partai Bulan Bintang (PBB).

Posisi kedua ditempati pasangan Lalu Serinata-Husni Djibril, disusul pasangan Zaini Arony-Nurdin Ranggabarani, dan pasangan Nanang Samodra KA-M Jabir. ”Dari hasil survey dan perhitungan secara scientific, kami bisa men-declare, bahwa Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang yang verpasangan Badrul Munir, unggul sementara dalam Pilkada NTB,” demikian penjelasan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) di Mataram,  yang disampaikan Denny JA, Direktur Eksekutif  Perhitungan Quick Count, Senin sore.

Berdasarkan perhitungan cepat yang didahului survei 26-30 Juni 2008, LSI bersama Jaringan Isu Publik (JIP), pasangan Zainul Majdi-Badrul Munir, untuk sementara meraih  36,72 persen suara.  Serinata-Husaini Djibril kebagian 28,75 persen suara,  duet Zaini Arony-Nurdin Rangga memperoleh 17,97 persen suara, dan pasangan Nanang Samodara-M Jabir 16,56 persen suara.

Hasil perhitungan suara itu diambil pada 320 TPS (Tempat Pemungutan Suara) dari total 7.210 TPS di NTB. Sedikitnya 3.004.905 pemilih tetap menyalurkan hak suaranya dalam pilkada provinsi itu. Majdi-Badrul tercatat kalah di sejumlah  beberapa zona pemilihan seperti Kota Mataram dan Lombok Barat, namun unggul di zona Kabupetan Dompu, Kabupaten Sumbawa, dan Lombok Timur. Bahkan pasangan yang usung PKS dan PBB itu, diprediksi menggerogoti suara dari Partai Golkar yang bersama PDIP mengusung Serinata-Husni Djibril.
Dari pilkada itu, kata Arman Salam, Manajer JIP, diketahui besarnya tingkat partisipasi masyarakat (74,38 persen), atau tingkat ”golput”-nya sekitar 26 persen dibanding Pilkada daerah lain yang mencapai 30 persen-40 persen.
Juga unggul di Bima 

Dari Bima, Sumbawa dilaporkan, pasangan Tuan Guru Bajang KH Zainul Majdi-Badrul Munir untuk sementara unggul di Kota Bima dan Kabupaten Bima. Hingga Senin (7/7) petang, pasangan dengan nomor urut (2) itu meraup 32.074 suara (33,28 persen).

Sementara pasangan Lalu Serinata-M Husni Djibril dukungan Partai Golkar, PDI-P, PBR dan Partai Patriot, di posisi kedua dengan 27.480 suara (28,52 persen). Menyusul pasangan Nanang Samodra KA-M Jabir dari koalisi PAN, PD, PKPB, PNUI dan PSI di posisi ketiga dengan dukungan 19.697 suara (20,04 persen). Terakhir pasangan Zaini Arony -Nurdin Ranggabarani yang diusung PPP dan PKB di posisi buntut dengan 17.119 suara atau 17,76 persen.

Hasil sementara itu yang dikeluarkan  KPU Kabupaten Bima dan Badan Kesbanglinmas Kota Bima. Berdasarkan catatan dua lembaga ini pula hampir dipastikan partisipasi warga dalam pilkada kali ini tergolong rendah, hanya sekitar 60 persen. Atau berarti sekitar 40 persen pemilih terdaftar tidak menggunakan hak suaranya alias golput. 

Menurut pantauan Kompas, suasana pencoblosan di di sejumlah TPS di Kota Bima, sepi karena sebagian warga tidak mencoblos. Ini terjadi karena warga kecewa tidak ada kandidat mewakili etnis mereka: Bima dan Dompu.
Ketua KPUD Kota Bima Ilyas Sarbini mengakui pihaknya sangat menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilkada kali ini dibanding pemilihan wali kota Bima beberapa waktu lalu dengan partisipasi hingga 91 persen. ”Kami tidak menyangka tanpa keterwakilan etnis mampu menurunkan angka partisipasi. Sebagian masyarakat malas datang ke tempat pemilihan suara,” kata Ilyas, Senin petang.

Pastika tidak ”nyoblos”

Calon Gubernur Bali yang diusung PDI-P Made Mangku Pastika–berpasangan dengan AA Ngurah Puspayoga--dipastikan tidak bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada) Bali, Rabu (9/7).  Itu karena jenderal bintang tiga itu baru dinyatakan non-aktif dari Kepolisian RI sesaat setelah pendaftaran pemilih tetap Bali ditutup, 20 Mei lalu.  ”Beliau (Mangku Pastika) tidak bisa ikut mencoblos karena tidak sempat didaftar sebagai pemilih tetap karena status non-aktif dari Kepolisian RI baru datang setelah pendaftaran ditutup,” jelas Ketua KPU Bali AA Oka Wisnumurti di Denpasar, Bali, Senin.

Penjelasan senada sebelumnya disampaikan Ketua KPU Denpasar, Ray Misno saat keduanya mendampingi Gubernur Bali, Dewa Beratha memantau persiapan menyongsong pilkada Bali, Rabu. Lokasi yang ditinjau adalah sejumlah bakal TPS di Denpasar dan Badung. 

Gubernur Dewa Beratha maupun Ketua KPU Bali, AA Oka Wisnumurti sama sama memgakui Bali telah siap melaksanakan Pilkada, Rabu. Dewa Beratha saat meninjau kesiapan itu mengimbau warga Bali yang telah berhak memilih supaya tidak mensia-siakan suaranya. ”Saya berharap para pemilih menjadi golput. Datanglah berbodong bondong ke TPS untuk mencoblos. Suara Anda sangat menetukan siapa Gubernur Bali untuk lima tahun mendatang,” katanya. (AYS/RUL/ANS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com