JAKARTA, KAMIS - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengatakan jika Pansus Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat mengenai kenaikan harga BBM bekerja baik, akan membongkar skandal besar yang terjadi dalam pengelolaan minyak di Indonesia selama ini.
Amien mengatakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla tidak mampu mengelola perminyakan di Indonesia secara baik. "Pemerintah kita sekarang sudah karut marut dalam menangani kebijakan energi," ujar Amien di Jakarta, Kamis (26/6).
Salah satu bukti gagalnya pemerintah mengelola perminyakan di tanah air ini yakni semakin menurunnya produksi minyak di Indonesia dari tahun ke tahun. Selain itu ia mengatakan adanya mafia dalam bidang perminyakan, penyelundupan, dan juga pencucian uang. "Penyimpangan-penyimpangan di atas membuat masyarakat Indonesia terpuruk," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat maupun media harus terus mengawal keberlangsungan hak angket tersebut sebagai langkah awal untuk menguak berbagai penyimpangan dalam pengelolaan perminyakan di Indonesia.
Amien mengatakan jika kasus-kasus di atas terkuak, akan mengagetkan bangsa Indonesia. "Insya Allah jika Pansus Hak Angket bekerja baik, ini akan terkuak lebih mengagetkan dari kasus business woman (Artalyta) dengan jaksa, lebih mengagetkan lagi dari kasus Munir," ujar Amien kepada wartawan usai memjadi pembicara acara diskusi di Kantor PBNU, Jakarta.
Amien juga mempertanyakan jumlah dana yang berada di BP Migas saat ini yang cuma Rp 25 triliun sebagaimana ditemukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jumlah ini berbeda dengan catatan sebuah harian di Jakarta yang mengatakan BP Migas mestinya menyimpan dana sebesar Rp 225 triliun. "Jadi yang Rp 25 triliun itu tidak tahu di mana rimbanya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.