Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penipuan dengan Hipnotis Dibekuk

Kompas.com - 23/06/2008, 15:29 WIB

Titin yang menjadi mesin pengisi solar diingatkan Anto, bahwa mobil yang dibawa kawanan menipu berbahan bakar bensin sehingga mereka diminta ke mesin pengisi bensin yang dijaga Anto. Hal yang sama kemudian terjadi. Sindikat ini menguras Rp 1,8 juta.

Hari Minggu, selain SPBU di Jalan Patuan Nagari, sebuah kantor agen travel di Jalan Diponegoro juga menjadi sasaran sindikat ini. Raya, seorang karyawan agen travel terhipnotis oleh pelaku yang sama, secara tak sadar menyerahkan uang sebesar Rp 3 juta.

Menurut Kanit I Satreskrim Polresta Pematang Siantar Karman Samosir yang ikut menggerebek pelaku di Hotel Grand Angkasa, menuturkan, polisi seminggu sebelumnya telah menerima informasi, bahwa SPBU di sepanjang jalan lintas Sumatera sering menjadi korban penipuan dengan modus yang sama.

"Informasinya, pelaku sedang mengincar SPBU di Pematang Siantar. Mereka diketahui menggunakan mobil rental tetapi nomor polisinya telah kami ketahui. Atas kabar tersebut, kami mulai menyeba rkan informasi agar mewaspadai ciri-ciri mobil yang digunakan pelaku. Hari Minggu kebetulan ada yang menjadi korban. Kami langsung melakukan penyisiran di sepanjang di tiap SPBU dan hotel sepanjang jalan dari Pematang Siantar menuju Medan," katanya.

Salah seorang pelaku yang tertangkap, Mehmet tetap tak mau mengakui telah melakukan penipuan. Mehmet bahkan mengatakan polisi tak punya satu bukti pun, dirinya melakukan penipuan, meski korban menyatakan dia yang mendatangi SPBU-nya siang itu. Dengan arogan dia menantang, Ingat, saya diperlakukan sewenang-wenang di Indonesia, kalau saya kembali ke Turki, saya akan suruh polisi di sana menangkap orang Indonesia yang sedang berada di Turki, ujarnya. Berdasarkan keterangan Titin, Mehmet adalah pelaku yang pura-pura bertanya arah ke Parapat.

Sementara Hamid mengaku tak bisa berbahasa Inggris. Hamid menurut Titin, adalah pelaku yang berpura-pura menukarkan uang. Saat itu, kata Titin, Hamid menggunakan bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com