Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Beralih ke Pupuk Organik

Kompas.com - 21/06/2008, 03:00 WIB

”Kalau dulu dengan pupuk kimia, hasil panen jeruk untuk lahan seluas satu hektar 50 ton. Sekarang dengan pupuk organik, satu hektar bisa menghasilkan 60 ton jeruk,” katanya.

Netty mengungkapkan, perubahan fisik paling mencolok setelah dia menggunakan pupuk organik adalah tekstur tanaman. Saat menggunakan pupuk kimia, setelah pemupukan tekstur tanah mengeras dan dia harus kembali menggemburkan tanah jika mau melakukan pemupukan lagi. Kini, dengan menggunakan pupuk organik, tekstur tanah, lanjut Netty, bisa gembur sendiri.

”Hal ini tentu mengurangi pekerjaan,” katanya.

Pelatihan pemakaian pupuk organik yang dilakukan Puskopdit Sumut, kata Robinson, meliputi cara pembuatan hingga mempersiapkan pemasaran produk pertanian organik. Robinson mengatakan, Puskopdit Sumut masih cukup kesulitan mengubah tradisi petani menggunakan pupuk kimia ke pupuk organik.

”Kesulitannya karena petani sudah sangat tergantung menggunakan pupuk kimia. Belum lagi mereka juga masih khawatir bagaimana memasarkan hasil pertanian organik mereka,” katanya.

Namun, Robinson yakin bakal semakin banyak petani di Sumut yang menggunakan pupuk organik.

”Dua tahun terakhir, pupuk kimia nonsubsidi harganya semakin mahal, sementara pupuk bersubsidi menghilang di pasaran. Satu-satunya cara petani bisa kembali melakukan aktivitasnya ya dengan menggunakan pupuk organik,” ujarnya.

Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik, antara lain, adalah pupuk kandang, kompos, gambut, rumput laut, dan guano.

Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang, seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu, ke dalam golongan pupuk organik.

Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik, misalnya, adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan.

Pupuk organik cair, antara lain, adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, dan fermentasi tumbuh-tumbuhan. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. (BIL)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com