1. Budiman Sujatmiko, mantan aktivis, kini politisi PDI-P:
BIN Harus Kerja Sama Ungkap Misteri Kematian Munir.
Dengan ditangkapnya Muchdi Pr ini, semoga makin membuka titik terang atas apa dan siapa sebenarnya yang menjadi aktor intelektual dibalik terbunuhnya, aktivis HAM, Munir. Dengan demikian, diharapkan institusi BIN bisa membuktikan bahwa ia bisa bekerja sama dalam menuntaskan misteri kasus ini yang sudah cukup lama. Jangan sampai, sebagai institusi, BIN sebagai lembaga intelijen negara ikut dicemarkan dengan kasus yang sudah menjadi perhatian dunia intenasional ini.
2. Alumzammil Yusuf, Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM, anggota Komisi I DPR:
Hormati Praduga tak Bersalah.
Dalam proses penegakan hukum dalam kasus Munir ini,tidak perlu dihadapkan dengan gengsi atau ketersinggungan antar korps atau kesatuan. Contoh pengungkapan kasus yang melibatkan institusi lain sudah banyak. Petinggi TNI, anggota DPR, Jaksa bahkan mantan Kapolri serta mantan menteri. Yang perlu ditumbuhkan dalam pengungkapan kasus Munir ini adalah semangat kebersamaan dalam menegakan supremasi hukum yang fair dan transparan. Serta sesuai prosedur yang menghormati praduga tak bersalah.
Sikap ini harus ditunjukkan sehingga kondisi politik tetap aman dan terkendali. Pada gilirannya nanti akan membuahkan keputusan hukum yang berkeadilan. Indonesia adalah negara hukum dan semua warga negara sama kedudukannya di mata hukum.
3. Anggota Komisi I DPR FPDIP, Andreas Pariera:
Dramaturgi Politik.
Ini dramaturgi politik paska kenaikan harga BBM babak I. Tak lain, untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap gelombang demo mahasiswa akibat kenaikan harga BBM. Kemudian, dibuat juga tregedi insiden Monas dengan aktor utamanya, Munarman yang telah mengorbankan wajah pluralitas Indonesia yang kemudian menciptakan lakon baru.
Jadilah, kartu 'penyelesaian' kasus Munir dengan aktor Muchdi Pr yang kemudian dipentaskan. saat ini kita sedang menyaksikan babak ke-4 dramaturgi politik, dengan peran utama, Muchdi Pr.
4. Ketua FPAN DPR Zulkifli Hasan:
Membuka Tabir Sesungguhnya.
Siapa pun atasannya, baik kiri maupun yang di kanan sangat bisa untuk dimintai keterangan. Penahanan terhadap pak Muchdi Pr tentunya bisa membuka tabir selubung pembunuhan aktivis HAM itu yang selama ini tidak bisa terungkap (hampir 4 tahun). Tetap memegang teguh praduga tak bersalah, kita tentunya memberikan apresiasi atas langkah dari kepolisian yang bisa menangkap Muchdi untuk bisa mengungkap siapa saja yang kemudian ikut terlibat.
5. Ketua FPKB DPR, Effendie Choirie:
Yang Tidak Berdosa Jangan Dikorbankan.
Kita tentu harus mengapresiasai sikap yang ditunjukkan oleh pak Muchdi Pr. Ini juga menjadi pintu masuk bagi Polri untuk berani mengungkap siapa dalang yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan Munir ini. Kasus yang dialami Muchdi Pr harus dijadikan pelajaran oleh BIN dan para pejabatnya lainnya agar tidak terulang lagi di masa-masa mendatang.
Kami pun berharap, kasus ini diungkap tuntas tanpa mengorbankan seseorang yang tidak terlibat sehingga dituntut sikap profesionalisme Polri dalam jal ini. Jangan sampai, yang berdosa kemudian dikorbankan. (Persda Network/yat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.