Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulasan Sindhunata: Kenangan akan Cordoba

Kompas.com - 16/06/2008, 04:23 WIB

Hickersberger justru meminta para pemainnya menahan diri dan berani rendah hati. Ia sadar, Austria hanyalah tim pinggiran. Mereka telah dikalahkan oleh Kroasia, dan prestasinya melawan Polandia pun belum bisa dibanggakan. Selain itu, ia mengingatkan, Jerman adalah Jerman. Maksudnya, kendati sempat sempoyongan, Jerman selalu bisa bangkit dan mengganas di babak berikutnya.

Asisten Hickersberger, Andreas Herzog, juga mengingatkan pemainnya agar mereka melupakan Cordoba dan berkonsentrasi pada pertandingan saja. Menurut Herzog, kemenangan tak dapat dibeli dengan apa pun, juga dengan kenangan akan Cordoba. Lebih penting, para pemain mati-matian berupaya mengerahkan seluruh dayanya dan menggunakan otak serta kecerdasannya untuk menang.

Toh Herzog mengakui, melawan Jerman selalu memberikan pengalaman yang luar biasa bagi Austria, apalagi dalam pertandingan yang demikian menentukan. Di Cordoba, kemenangan mereka atas Jerman sudah memberikan demikian histeria kepada rakyat Austria, padahal dengan kemenangan itu mereka tetap tersingkir.

Bayangkan, jika sekarang mereka menang dalam pertandingan yang demikian menentukan nanti di Vienna. Itu berarti membuat Jerman terdepak. ”Jika itu terjadi, Austria pun akan terbakar oleh api kebanggaan,” kata bos bola persatuan sepak bola Austria, Friedrich Stickler.

Memang Austria sadar akan keterbatasannya, tetapi mereka juga ingin mengikuti Piala Eropa ini sampai sejauh mungkin. Kalau impian itu tidak tercapai, sekurangnya mereka telah mencapai dua target: tidak tersingkir secara menyakitkan seperti Swiss, dan bisa membuat Jerman meradang.

Siapa tahu peristiwa Cordoba nanti terulang kembali di Vienna?

Sindhunata, wartawan pecinta sepakbola

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com