Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artalyta Akui Bertemu Kemas dan M Salim

Kompas.com - 09/06/2008, 13:41 WIB

JAKARTA, SENIN- Meski tak dalam posisi dimintakan keterangannya di hadapan persidangan, Artalyta Suryani yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan mengakui kedatangannya ke Gedung Bundar Kejaksaan Agung dalam rangka menemui Jampidsus Kemas Yahya Rahman dan Direktur Penyidikan M Salim.

Hal itu diutarakan Artalyta dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/6). Sedianya, Artalyta ingin menyampaikan bahwa ia tak mengenal petugas keamanan Kejakgung, Sugiyo, yang menjadi saksi persidangan.

"Saya ingin menyatakan bahwa saya tidak mengenal saksi. Saya hanya dua kali mendatangi Kejaksaan Agung dan kedatangan saya ke Gedung Bundar bukan untuk menemui Pak Urip, tapi Pak Kemas dan Dirdik," ujar Artalyta saat diberikan kesempatan oleh hakim untuk menanggapi kesaksian Sugiyo.

Padahal, dalam kesaksiannya, Sugiyo mengaku tak tahu Artalyta menemui siapa.Seusai persidangan, Artalyta langsung dikerubuti wartawan. "Bu Ayin (panggilan Artalyta) tujuannya apa menemui Pak Kemas dan Pak Salim?" tanya wartawan. Artalyta yang mengenakan baju bernuansa coklat hanya menjawab singkat, "Nanti saja ya, ada saatnya saya menjelaskan," katanya seraya berlalu menuju ruangan terdakwa dengan kawalan ketat petugas.

Sebelumnya, saksi Sugiyo mengatakan melihat Artalyta tiga kali mendatangi Lantai 3 Gedung Bundar. Di lantai itu terdapat ruangan Urip Tri Gunawan dan Sriyono, Kepala Subdit Tipid Korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com