Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Telah Tiba

Kompas.com - 09/06/2008, 03:00 WIB

Een doel, een gevoel, samen zijn we Oranye, satu tujuan, satu hati, bersama-sama kita adalah Oranye, memang itulah semboyan kesatuan kesebelasan Belanda kali ini. Tetapi, ingatlah, tak semua warga bola Belanda seoptimistis itu. Salah satunya adalah Ronald de Boer, mantan pemain Oranye sendiri.

Menurut De Boer, sejak tahun 1988, kesebelasan Belanda seakan kehilangan keinginan untuk menang. Keinginan itu seharusnya memenuhi jiwa maupun raga setiap pemain. De Boer memberi contoh mata para pemain Brasil. Mata mereka seakan selalu siap meneteskan air mata kebanggaan bila mereka boleh membela negaranya.

Lain dengan pemain-pemain Belanda. ”Kami terlalu dingin untuk bisa mempunyai mata seperti mereka,” kata De Boer.

Menurut De Boer, boleh jadi karena pemain-pemain Belanda berasal dari situasi serba kecukupan. ”Pemain yang berasal dari negara berkekurangan, seperti pemain Amerika Latin, tampaknya bisa lebih mempunyai kebanggaan nasional,” sambungnya.

Lebih daripada De Boer, malah ada yang mengatakan, tim Belanda kali ini sangatlah misterius. Tak diketahui apakah sistem sepak bola yang mereka pakai? Ruud van Nistelrooy sendiri bilang, mereka sudah meninggalkan sistem total football. Soalnya, terbukti selama ini mereka tak pernah menang dengan sistem itu. Tapi, kalau tidak total football, lalu sistem apa, ia pun tidak bisa menerangkannya.

Dalam uji coba melawan Austria, Belanda ketinggalan terlebih dahulu dengan skor 0-3, baru kemudian menang dengan 4-3. Pers Belanda menyebut pertandingan itu sebagai ”parodi kesebelasan unggulan”. Jelas hasil itu menambah teka-teki terhadap kesebelasan Belanda.

Sementara Van Basten dikritik tak terlalu otonom sebagai pelatih. Disinyalir, ia banyak bergantung pada legendaris Belanda, Johann Cruijff. Belakangan Cruijff membantah. ”Marco punya akal cukup untuk melihat siapa-siapa yang harus menjadi pemain dalam kesebelasannya,” kata Cruijff. Memang terlalu riskan jika Van Basten sendiri tidak mempunyai kendali langsung terhadap kesebelasannya.

Esok dini hari, Belanda akan mulai menerjuni grup neraka. Juara dunia Italia segera siap menghadang impian mereka. ”Empat puluh tahun lamanya kami ingin merebut kejuaraan di Eropa. Sekarang saatnya kami membawa piala ke rumah,” kata Andrea Pirlo. Kerinduan itu tentu menstimulasi Italia untuk merobohkan lawannya begitu kesempatan pertama tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com