Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Ingin Pulang ke Indonesia...

Kompas.com - 06/06/2008, 08:46 WIB

Kedua orangtua itu spontan menjawab iya, secara hampir bersamaan. Soekarman, yang kini banyak menghabiskan waktu untuk membantu seluruh keperluan penghuni KBRI Moskwa, lantang menyatakan siap kembali ke Indonesia jika tenaganya masih bisa digunakan. Lelaki asal Kertosono, Kediri, ini mengaku masih mempunyai keluarga dekat di Tangerang.

Uzhara lain lagi. Meski telah pensiun, tapi Universitas Moskwa masih memberi kesempatan baginya untuk mengabdikan ilmunya untuk mengajar bahasa Indonesia dan Sastra. Sutradara yang sudah memproduksi satu film pada tahun 1958 berjudul Hari Libur itu memendam kerinduan untuk bisa mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). "Saya mau kembali kalau ada yang menggaji saya sebesar itu. Sebenarnya saya ingin mengajar di IKJ, ya mungkin seminggu sekali," ujar paman aktor Rico Tampaty ini.

Bagi Soekarman dan Uzhara, meninggalkan Rusia memang tidak lagi menjadi beban. Anak-anak mereka telah hidup mapan di Rusia. Istri mereka pun telah berpulang. Satu ganjalan yang tersisa adalah siapa yang akan mengganti uang pensiun jika mereka pindah kewarganegaraan? "Sebenarnya saya ada solusi baik yang patut dipertimbangkan pemerintah mumpung RUU Imigrasi sedang dibahas. Masukkan saja dalam salah satu pasal, bagi mantan WNI yang berusia di atas 70 tahun, tidak hanya di Rusia ya, tapi juga di negara-negara lain, termasuk eks GAM, dimungkinkan untuk mendapatkan semacam permanent resident di Indonesia tanpa harus menanggalkan kewarganegaraannya," kata Hamid.

"Dengan demikian, mereka bisa hidup di Indonesia, tapi tetap tidak kehilangan kewarganegaraan Rusia. Jadi mereka tetap bisa menerima pensiunnya. Ini semata-mata demi kemanusiaan. Lagi pula apa lagi yang dikhawatirkan pemerintah dengan orang berusia 70 tahun? Mau makar? kan tidak!" sambung Hamid.

Tapi itu pun masih usulan yang pasti akan memakan waktu panjang untuk jadi kenyataan. Jika masih seperti ini, kerinduan Soekarman dan Uzhara, serta 17 orang yang mengalami nasib sama dengan mereka kelihatannya tetap akan menjadi mimpi. Apalagi, UU menetapkan batas akhir penentuan sikap untuk kembali menjadi WNI hanya sampai tahun 2009. Sungguh, tak ada yang tahu apakah mereka sempat kembali ke tanah kelahirannya sebelum ajal menjemput....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com