Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Transportasi Sungai di Jakarta?

Kompas.com - 29/05/2008, 18:29 WIB

UJI coba akhirnya gagal total. Namun hal itu tidak menyurutkan niat Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan moda transportasi sungai. Tahun depan akan didatangkan lagi dua kapal motor yang dirancang untuk angkutan sungai. "Lambung kapalnya datar sehingga tidak mudah kandas," kata Pristono.

Jalur transportasi sungai di Banjir Kanal Barat yang saat ini baru sepanjang 1,7 kilometer (Tanah Abang-Halimun) akan diperpanjang sampai ke Manggarai. Jalur lain akan dibuka di kawasan Jakarta Barat dan Utara. Kalau Banjir Kanal Timur sudah selesai dibangun, disitu pun akan ada sarana transportasi air.

Transportasi sungai akan menjadi salah satu jenis moda angkutan umum massal yang akan dikembangkan selain bus dan kereta api untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Keberadaan moda transportasi sungai ditetapkan dalam program pola transportasi makro (PTM) Pemprov DKI Jakarta, yang dicanangkan tahun 2003.

Di masa lalu angkutan sungai memang menjadi satu andalan jenis transportasi di Jakarta. Pada sekitar akhir tahun 1800-an sampai awal tahun 1900-an misalnya, perahu dapat berlayar di Kali Krukut dari kawasan Kota sampai di Tanah Abang. Peti jenazah dari rumah sakit (sekarang gedung Museum Bank Indonesia) di Kota diangkut dengan perahu ke Pekuburan Kebon Jahe Kober (sekarang kompleks Museum Taman Prasasti) di Tanah Abang melalui Kali Krukut. Jauh sebelumnya, sekitar tahun 1600-an, Meester Cornelis yang menguasai lahan hutan di daerah yang Jatinegara sekarang ini menghanyutkan gelondongan kayu jati melalui Sungai Ciliwung ke Batavia (kawasan Kota).

Namun itu dulu. Jika sekarang Pemprov DKI Jakarta hendak menghidupkan lagi moda transportasi sungai, perancanaan harus matang. Selain kontruksi kapal, debit air serta sampah masih menjadi kendala serius. Jika tidak ada solusi jitu untuk dua masalah itu, angkutan sungai tetap berada dalam bayang-bayang kegagalan, bahkan mungkin hanya khayalan belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com