“Terima kasih telah membeli produk lokal dan menyelamatkan rupiah agar tidak pindah ke negera lain”
“Thingk Globally, Burger Locally”
(Tidak ada satu sen pun royalti mengalir ke negara lain)
Kalimat di atas tercetak di kemasan burger. Ada-ada saja orang berjualan. Ini cuma soal makan burger. Tapi, sang pengelola berupaya menyentuh sentimen penikmat makanan asal “londho”
“Kami ingin memberi value pada burger yang kami jual. Warung burger ini kami buka tahun ini. Nah, tahun ini
Demi nasionalisme itu pula, burger di warung ini pun dilokalkan sedemikian rupa sehingga dekat dengan bumi nusantara. Maka, teman makan burger bukan minuman bersoda, tapi teh poci atau kopi. Selain itu, daging sapi berselimut roti dimasak dalam batok kelapa. Itulah kenapa namanya “Burger Batok”.
Kalau Anda melintas di Jalan Raya Kalimalang ke arah Bekasi, persis di sisi Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Anda akan melihat kumpulan warung makan dalam sebuah areal. Warung Taman namanya. Nah, salah satu warung di sudut belakang areal itu adalah Burger Batok.
Memang jualannya burger, tapi jangan bayangkan Anda akan berjumpa dengan ornamen-ornamen “barat” di warung itu. Sebuah poster besar di belakang kasir yang menutup seluruh tembok adalah gambar Punakawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong). Sementara, di ruangan bagian dalam, sebuah poster besar yang juga menutup seluruh tembok adalah gambar seorang lelaki dan perempuan berpakaian jawa. Di sisi kanan warung itu, ada anglo dengan arang yang membara sepanjang hari. Di atasnya ada teko berisi teh.
“Semua pengunjung di warung ini boleh nambah teh sepuasnya. Silakan ambil di teko itu,” ujar Endosiarno.
Burger Batok adalah satu dari sekian merk burger yang kini sedang menjamur di
Dibanding burger-burger lainnya, Burger Batok ini pemain baru. Muncul pertama awal Maret tahun ini. Menyadari ketatnya persaingan, burger anyar ini pun melakukan modifikasi untuk membedakan dirinya dengan burger-burger yang sudah ada. “Ini satu-satunya dan pertama di dunia, burger di masak dalam batok kelapa. Batoknya kami pesan khusus dari
Seperti apa sih dimasak dalam batok kelapa? Siang itu Endosiarno pun beraksi. Irisan daging sapi yang disimpan di lemari es di keluarkan dan di panggang di atas wajan panggang. Beberapa saat kemudian, ketika daging sudah setengah matang, sebuah batok kelapa ditutupkan di atas daging itu. “Supaya panas panggangan tidak menyebar, daging pun akan matang secara merata,” jelas dia.
Setelah itu, daging sapi ditaruh diantara roti bersama mentimun, tomat dan kol. Lho, kok kol, bukan selada? “Burger ini seratus persen
Bukan itu saja, ada lagi “
Soal ke-“Indonesiaan” burger ini ternyata belum selesai. Ketika menyantapnya, mayonaisenya terasa berbeda. Kalau biasanya mayonaise lebih kuat rasa asamnya, di burger batok ini rasanya jauh lebih manis. “Mayonaisenya kami buat sendiri. Kami sesuaikan dengan lidah
Memang nyeleneh burger satu ini. Selain burger, warung ini menyediakan makanan dengan nama nyeleneh lainnya. Nasi goreng rakyat, ini nasi goreng kampung biasa bertabur kol dan sayur. Lalu ada Mie Panas Ningrat. Disebut ningrat karena mie godok ini disajikan di atas hotplate.
Minumannya juga tak kalah nyeleneh. Ada Teh Mbaurekso, teh poci biasa, tapi pembeli bebas mengisi air panas dari teko yang tersedia bila air teh pada poci gerabah habis. Kopi kuwalat, nah ini, disebut kuwalat karena gelasnya dibalik. Bibir gelas ada di dasar piring dengan sedotan menyembul untuk menyeruput kopi. Tradisi minum kopi dengan cara ini biasa ditemukan di daerah Sumatera. Ada pula Kopi Joss. Minuman ini populer di Jogya. Kopi panas disajikan dengan arang membara yang dimasukkan ke dalam gelas berisi kopi.
Sambil menikmati penganan, Anda bisa menikmati kenyelenehan yang lain lagi. Mungkin Anda akan senyum-senyum sendiri membaca aneka poster kata-kata di warung ini. Lumayan buat mengusir stres karena naiknya harga BBM.
Di belakang kasir, di atas gambar punakawan, ada kata-kata ini yang tercetak besar-besar: Kaloe sampejan tidak poeas makan di sini, silahken tambah sadja, tapi kaloe poeaas, silahken pesan oentoek oerang tertjinta.
Sementara, di tembok bagian dalam ada pajangan bingkai dengan kata-kata ini.
Burgernya OKE. Makanan lain OKE. Yang lebih OKE pasti pembelinya.
Pinjami uangmu sekarang, nanti tak tukarken burgerku.
1 Porsi belum terasa silahkan coba 2 porsi. Masih belum terasa, itu yang kami suka.
Ada-ada saja....
_______________________________________
Burger Batok
Waroeng Taman
Jln. Swadaya no. 22
Kalimalang, Jakarta Timur
(Samping kiri kantor polisi Duren Sawit-Kalimalang)