Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: BLT Jadikan Rakyat Peminta-minta

Kompas.com - 28/05/2008, 00:35 WIB

Makassar, Kompas - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak dan menolak penyaluran bantuan langsung tunai atau BLT.

”Penyaluran BLT membuat bangsa semakin bermental peminta-minta. Memangnya Pemerintah RI itu Santa Claus? Bagaimana jika rakyat kita bermental seperti itu? Bagaimana harga diri bangsa. Apakah kita bisa menjadi sebagai bangsa jika orang tidak menggunakan tenaganya untuk bekerja, tetapi meminta-minta?” kata Megawati saat membuka rapat kerja nasional PDI-P di Hotel Clarion Makassar, Selasa (27/5).

Ia menyatakan, kondisi bangsa sepatutnya disikapi dengan kerja keras para kader PDI-P untuk memenangi Pemilu 2009. Dalam pidatonya Megawati meminta semua kadernya bekerja keras untuk memenangi Pemilihan Umum 2009.

”Kemenangan itu penting karena bukan semata-mata untuk meraih kekuasaan, tetapi demi mewujudkan pemerintah yang berpihak kepada rakyat,” ujar mantan presiden itu.

Dia menyatakan, para pemimpin bangsa ini masih berutang kepada rakyat Indonesia. ”Kita berutang untuk mendengarkan hati nurani rakyat. Kita berutang untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan, memberikan kesejahteraan, pendidikan yang lebih baik, menciptakan perdamaian dunia, memberikan rasa aman dalam beribadat, menciptakan keadilan sosial yang merata, serta kewajiban mengembalikan harga diri dan martabat bangsa,” katanya.

Pembukaan Rakernas III PDI-P itu dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan, antara lain Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang. Hadir pula Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang.

Rakernas itu dipastikan tidak akan memutuskan nama pasangan Megawati dalam Pemilihan Presiden 2009.

”Kami tidak mengundang calon pasangan Ibu Megawati karena takut membuat yang tidak diundang menggerutu. Agar adil, semua tidak diundang,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Pramono Anung. (row)

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com