Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis BBM Naik, Terbitlah Stres

Kompas.com - 26/05/2008, 21:10 WIB

JAKARTA, SENIN - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi masyarakat, terutama pengguna jasa angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Apalagi, Kenaikan harga BBM itu ikut meningkatkan harga bahan kebutuhan pokok sedangkan pendapatan belum tentu meningkat. Kondisi ini bisa menimbulkan stres dan gangguan kesehatan lain.

"Tetapi harus dipastikan dulu bahwa tidak ada penyakit organik hingga ada kesimpulan kalau keluhan-keluhan fisik itu karena penyakit psikosomatik," ujar ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, Senin (26/5), di Jakarta.

Saat stres, maka berbagai keluhan fisik akan timbul yang sebenarnya bukan karena kelainan organ, melainkan pengaruh kejiwaannya. Sejumlah penyakit kronis akan kambuh karena stres diantaranya hipertensi, sakit jantung, kencing manis, asma, alergi kulit, gangguan pencernaan.

Stres terkait erat dengan terjadinya gangguan pencernaan, baik saluran pencernaan atas maupun saluran pencernaan bawah. Gangguan saluran pencernaan atas (dispepsia) dikenal orang awam sebagai sakit maag. Dispepsia terkait faktor stres adalah dispepsia fungsional ditandai nyeri atau rasa panas di ulu hati, rasa penuh atau tak nyaman setelah makan, rasa cepat kenyang selama minimal tiga bulan.

Kondisi ini bisa diatasi dengan mengendalikan diri terhadap faktor stressor yang terjadi. Mereka yang menderita sakit maag juga perlu mendapat obat-obatan untuk mengontrol asam lambungnya agar gejala sakit maag dapat dikontrol. Selain itu, obat untuk memperbaki fungsi lambung dapat diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti keluhan cepat kenyang, mual bahkan muntah.

Stres juga terkait gangguan pencernaan lain yaitu saluran pencernaan bawah. Gangguan pencernaan saluran cerna bawah berhubungan dengan stres adalah sindrom usus sensitive (Irritable Bowel Syndrome/IBS). Penderita IBS biasanya mengalami nyeri perut dan tidak nyaman pada perut, serta biasanya membaik jika buang air besar yang sering dan encer atau malah sulit buang air besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com