Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambalat Tak Boleh Kosong, Kapal TNI Dikerahkan

Kompas.com - 21/05/2008, 11:12 WIB

Laporan wartawan Tribun Kaltim Joni Kusworo

BALIKPAPAN, RABU - Sedikitnya enam kapal perang milik TNI AL telah melakukan operasi Balat Sakti di perbatasan, perairan Ambalat. Kapal-kapal perang itu di antaranya jenis Frigat yaitu KRI Yos Sudarso-353, jenis Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Amboina, kapal patroli cepat (PC) KRI Tedung Selar, kapal perang jenis parcim KRI Nuku dan kapal bantu cair minyak (BCM).

Empat dari enam kapal perang itu kini telah berlabuh di Pelabuhan Semayang Balikpapan untuk mengisi perbekalan utama, dan akan melanjutkan pelayarannya lagi untuk mengamankan wilayah perbatasan antara RI-Malaysia. "Memang situasi di perbatasan sendiri saat ini cukup kondusif dan tidak ada masalah. Tetapi, bagaimanapun juga kawasan itu harus tetap dijaga. Minimal ada satu armada kapal perang kita, jadi jangan sampai dibiarkan kosong," kata Komandan KRI Yos Sudarso, Letkol Laut (Pelaut) I Wayan Suarjaya, Selasa (20/5). 

Pola semacam itu juga telah diatur oleh para komandan satuan kapal perang TNI AL. Sehingga diharapkan tidak ada kapal-kapal perang asing yang masuk tanpa ijin, atau curi-curi kesempatan nyelonong ke perairan NKRI. Dalam operasi ini, KRI yang dilengkapi dengan torpedo ini berfungsi sebagai kapal markas, yang beroperasi di bawah Komando Gugus Tempur Laut Armada Timur (Guspurla Armatim).

Namun demikian, selama beroperasi kapal perang buatan Belanda ini kerap menemukan berbagai pelanggaran di laut, seperti aksi ilegal logging, illegal fishing dan ilegal mining. "TNI AL juga memiliki tuga penegakan hukum di laut. Jadi bila ada kapal-kapal yang mencurigakan, kami akan hampiri dan tanyakan kelengkapan dokumen-dokumennya, " kata Akabri AL 1988 ini.

Seperti yang terjadi di Laut Jawa, KRI ini mendapati sebuah kapal pengangkut kayu yang dokumennya ternyata tidak sesuai dengan volume kayu yang dimuat. Kapal yang mengangkut 2700 kubik kayu itu kemudian digiring ke Semarang, untuk diserahkan ke lanal setempat. Sementara dari segi strategi dan keamanan di laut, kapal perang TNI AL juga memiliki dampak yang cukup kuat. "Jadi bila ada kapal-kapal asing yang melihat kapal kita meraka akan segan. Dampak ini bisa dirasakan langsung oleh mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com