Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang dan Tingkat Apresiasi Kita

Kompas.com - 08/05/2008, 12:11 WIB

Meskipun demikian, wayang kini telah diakui sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Itu berarti wayang telah menjadi warisan dunia yang harus dilestarikan oleh seluruh umat manusia di dunia. Namun, beban pelestarian itu tetap ada di pundak bangsa Indonesia, para dalang, dan para pencinta wayang di negeri ini. Kalau orang asing bisa menghargai wayang sebagai produk adiluhung, kenapa bangsa Indonesia sendiri tidak tergerak melestarikannya?

Ada banyak medan dan kesempatan kalau bangsa ini mau melestarikan wayang, yaitu melalui proses pendidikan apresiasi seni tradisi secara benar. Proses apresiasi yang benar adalah melalui kemauan dan kesadaran menyerahkan diri untuk lebur menyatukan hati dan rasa terhadap kesenian yang kita apresiasi. Bukan dengan cara memaksakan diri menjual pergelaran wayang dengan bahasa yang tidak kita kuasai, atau memanfaatkan wayang untuk memobilisasi massa demi kepentingan politik sesaat.

Pelestarian wayang bisa dilakukan melalui pendidikan apresiasi seni di sekolah-sekolah, tetapi tidak perlu dengan cara mereduksi wayang menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah. Guru mata pelajaran seni budaya dapat menyajikan pembelajaran seni wayang melalui proses pembelajaran apresiasi seni tradisi melalui seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater.

Sekolah bisa menyelenggarakan program pentas wayang dan dalang dalam kegiatan di sekolah. Pemerintah dan lembaga yang terkait dapat menyelenggarakan lomba menulis tentang wayang, lomba menggambar dan melukis wayang, pameran, pergelaran, sarasehan, dan apresiasi wayang di sekolah dan di lingkungan masyarakat, serta kegiatan-kegiatan kreatif dan inovatif lain yang bertujuan melestarikan kesenian wayang. Akhirnya wayang tidak usah dan tidak perlu dibandingkan dengan SmackDown. Itu kalau kita tidak ingin dikatakan sebagai orang yang mempunyai tingkat apresiasi rendah terhadap kebudayaan dan kesenian kita sendiri.

SUSILO Pendidik di SMA Negeri 2 Demak, Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com