YOGYAKARTA, SELASA - Belasan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Anti Utang dan Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta menyatakan menolak rencana penambahan utang luar negeri yang baru. Utang luar negeri dinilai telah menyebabkan terampasnya kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia. Sikap itu disampaikan dalam unjuk rasa, Selasa (15/4) di Yogyakarta.
"Selama puluhan tahun anggaran negara banyak terserap untuk membayar bunga dan cicilan pokok utang luar negeri," ungkap Dani Setyawan Ketua Koalisi Anti Utang.
Karena itu, ditengah kondisi rakyat yang terpuruk karena pengangguran dan kemiskinan, penambahan utang luar negeri justru kontra produktif dengan upaya pengentasan kemiskinan. Diungkapkan, dengan berbagai prasyarat yang menyertai pengucuran utang telah menyebabkan liberalisasi dan privatisasi sektor publik.
Beban pembayaran utang juga menyebabkan privatisasi BUMN-BUMN strategis. "Kami menyatakan menolak penambahan utang baru yang menyebabkan semakin terpuruknya Indonesia dalam jerat utang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.