Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Dibuat Sistem yang Modern untuk Angkutan CPO

Kompas.com - 29/03/2008, 13:44 WIB

Laporan wartawan Kompas Suhartono 

MEDAN, SABTU-Wakil Presiden Muhammmad Jusuf Kalla meminta manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) bersama dengan Administrasi Pelabuhan (Adpel) Belawan, Sumatera Utara, Sabtu (29/3), untuk segera membuat sistem administrasi angkutan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

Sistem administrasi itu harus dirancang dengan teknologi yang tinggi dan terkoneksi dengan pelabuhan-pelabuhan lain seperti Dumai dan di Pulau Batam. Juga terkoneksi dengan dinas-dinas lain seperti bea dan cukai. Tujuannya, agar memudahkan dan meningkatkan arus barang angkutan CPO, yang bisa mendatangkan devisa yang besar.

Permintaan Wapres Kalla disampaikan saat melakukan peninjauan ke areal kontainer Pelabuhan Belawan, Medan, Sumut, Sabtu siang. Hadir dalam peninjauan itu Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal serta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Direktur Utama PT Pelindo 1 Prayitno dan Adpel Belawan Jimmi Niki Juluw dan sejumlah pejabat lainnya.

"Ajaklah pengusaha-pengusaha besar yang mampu membuat sistem angkutan CPO itu untuk bersama-sama agar arus angkutan CPO berjalan lancar dan baik, sehingga bisa mendatangkan keteraturan dan devisa bagi negara. Dengan sistem teknologi yang canggih, akan mudah dikontrolnya," ujar Wapres.

Prayitno kemudian mengatakan bahwa Pelindo I memang tengah merancang induk bagi sistem yang ada. Namun, Kalla mengingatkan agar jangan lupa membuat sistem administrasi yang terkoneksi dengan kontrol yang baik. Sebelumnya, dalam pemaparan yang dilakukan Jimmi Niki Juluw di ruang rapat Kantor Pelabuhan Belawan,

Wapres mendukung pengembangan areal pelabuhan melalui reklamasi dan pengaturan alur pelayaran yang kerap berubah karena terjadinya pendangkalan setiap tahunnya setinggi 1,5 meter yang akan dilakukan oleh Pelindo dan Adpel Belawan. Namun, dananya jangan dari APBN. "Pemerintah tidak punya uang. Buat proposal dan ajukan ke Bank Mandiri untuk pendanaannya. Itu (pengebmangan) akan baguslah jika dilakukan dan bisa menopang arus angkutan barang masuk dan keluar Belawan," lanjut Kalla.

Jimmi sebelumnya menyatakan, selain akan melakukan reklamasi bagi perluasan kawasan pelabuhan, pihaknya terus mengatasi masalah utama, yaitu perubahan alur pelayaran akibat pendangkalan. Pendangkalan di pelabuhan, dinilai sebagai suatu yang serius, mengingat kawasan pelabuhan berada di muara sungai Deli yang membawa lumpur dan sampah yang cukup tinggi dari kawasan pemukiman di Kota Medan. Belawan termasuk salah satu pelabuhan besar di kawasan Barat, yang selama ini dapat menampung lebih dari 600.000 kontainer untuk angkutan ekspor dan angkutan antarpulau. (HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com