Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik, Penjualan Lesu

Kompas.com - 22/03/2008, 15:48 WIB

JAKARTA, SABTU - Melonjaknya harga minyak dunia pekan ini mendorong naiknya harga emas. Beberapa penjual emas di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat mengaku naiknya harga emas justru membuat penjualan lesu. Pada tanggal 17 Maret lalu, harga emas per gram bahkan mencetak rekor tertinggi, di kisaran Rp 303 ribu per gramnya. Hari Sabtu (22/3) ini, harga emas berkisar Rp 208-271 ribu per gram.

"Minggu ini memang harga gila-gilaan, tiap hari berubah. Kadang pagi berapa, siang berapa, nanti malam juga bisa berubah lagi. Kita yang jual pusing, lebih pusing lagi karena pembeli sepi. Jangan dikira harga emas naik, kita seneng. Justru penjualan seret," ungkap Hendri, pengelola Toko Mas Hongkong.

Menurut pengakuan Hendri, karena sepinya pembeli membuat ia berpikir ulang untuk menambah stok baru. Ia mengatakan, percuma menyediakan stok banyak karena pembeli tak ada. "Kadang sehari nggak ada yang beli, beneran. Mungkin orang sekarang lebih milih untuk mengutamakan beli kebutuhan pokok daripada emas," lanjut dia.

Namun, karena tokonya telah berusia relatif tua, 40 tahun, beberapa pelanggan yang bosan dengan koleksi emasnya masih ada yang datang untuk mengganti dengan yang baru.

Pemandangan dan penuturan yang tak jauh berbeda juga datang dari Koh Andi, pemilik Toko Model Cantik. Hari ini tokonya relatif ramai, meski demikian ia merasakan penurunan jumlah pembeli. "Ya maklum juga sih, harga lagi naik orang males mau beli. Mungkin takut besok-besok harga turun," katanya.

Menurut pantauan Kompas.com, beberapa toko emas menawarkan harga beragam. Untuk emas 22 karat, rata-rata dijual Rp 208 ribu - Rp 230 ribu. Sementara, emas 24 karat Rp 271 ribu - Rp 283 ribu.

Ternyata, harga yang tinggi tak membuat semua orang enggan membelinya. Lilian, warga Kelapa Gading baru saja merogoh kocek Rp 7 juta untuk sebuah cincin emas putih bermata mutiara besar. "Ah, mau beli sekarang atau besok sama saja. Investasi emas nggak ada ruginya," ujar Lilian sambil tertawa.

Demikian pula Anggi bersama pasangannya Tanto, yang baru saja membeli sepasang cincin kawin seharga tak kurang dari Rp 8 juta rupiah. "Kalo kita sih kepepet mbak, mau nikah sebulan lagi belum cari cincin. Nyesel juga nggak nyari dulu pas harga belum setinggi sekarang. Tapi kayaknya yang bikin mahal berliannya," kata Anggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com