JAKARTA, SENIN - Kericuhan hampir terjadi di halaman hingga depan PN Jakarta Selatan, Senin (17/3) pascasidang dengan terdakwa Ahmad Moshaddeq. Sekitar 30 orang berpakaian serba putih yang menamakan dirinya Laskar Pembela Islam (LPI) menuding pendukung Moshaddeq yang mengenakan kaos hitam bertuliskan "Front Persatuan Nasional" dengan berbagai teriakan."Pengikut setan! Dibayar berapa kalian?," teriak salah satu massa LPI kepada beberapa orang anggota FPN yang hendak mengeluarkan motor dari parkiran.
Sebagian besar anggota FPN tersebut remaja-remaja tanggung berusia belasan tahun.Beruntung, petugas kepolisian yang berjumlah lebih dari 10 orang sigap mengawal dan mengendalikan situasi. Sehingga, massa LPI yang berteriak-teriak si pinggir Jalan Ampera tak meneruskan aksinya. Mereka mengacungkan tangan seraya berteriak "Allahu Akbar" dan mengumandangkan shalawat.
"Kedatangan kami untuk memberikan dukungan moral kepada hakim dan jaksa agar tidak tertekan dengan para pendukung penista agama. Jangan sampai hakim ditekan karena banyaknya massa Musedeng," kata Ketua Bidang Pertahanan LPI, H. Tubagus M. Sidik yang memelesetkan nama Moshaddeq.Sidik mengatakan, massanya akan terus mengawal jalannya persidangan.
Sekitar pukul 11.50 massa LPI meninggalkan lokasi PN Jakarta Selatan. Lebih dari 500 pendukung Moshaddeq memang memenuhi ruang sidang Garuda, tempat persidangan digelar. Bahkan mereka mengisi setiap sudut PN Jaksel, mulai dari lorong hingga ke bagian belakang gedung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.