Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melulu Orientasi Masa Depan, Cukupkah?

Kompas.com - 16/03/2008, 18:30 WIB

Isi fantasi yang berbunga-bunga tersebutlah yang membuat O tercenung-cenung sepanjang hari tanpa menyadari realitas. Bahkan selama ini dia telah dua semester mogok kuliah di luar pengetahuan orangtua. Jadi, apa yang selama ini O lakukan bukan menegakkan orientasi masa depan, tetapi terpaku pada angan-angan dan fantasi berlanjut.

Orientasi masa depan

Orientasi masa depan, sering disingkat menjadi OMD, adalah upaya antisipasi terhadap harapan masa depan yang menjanjikan.

Memang O membayangkan kehidupan kemudian hari, tetapi antisipasinya lebih bernuansa fantasi/lamunan yang terkesan kurang realistis.

Kenyataannya, O bergeming, tanpa upaya konkret merintis jalan untuk meraih orientasinya tersebut sehingga memang lebih tepat disebut fantasi/lamunan/angan-angan.

Motivasi belajarnya yang lemah ditandai oleh mogok sekolah dengan berbagai alasan. Selama mogok ia tinggal di kamar, kadang mandi kadang tidak. Kalaupun keluar rumah, hanya untuk kongko dengan beberapa teman lama dan pulang ke rumah larut malam.

Seseorang seyogianya mengeksplorasi tujuan yang ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana potensi yang ia miliki dapat meraih tujuan tersebut. Komitmen dalam meraih tujuan pun tidak tampak, apalagi perencanaan matang guna membuka jalan bagi pencapaian tujuan.

Evaluasi keberhasilan studi yang mengarah pada tujuan pun tidak dilakukan. Ikut ujian yang diselenggarakan fakultas pun tidak. Yang ada hanya menyalahkan lingkungan, dalam hal ini orangtua, yang dia nilai kurang menunjang cita-citanya, kurang memahami dirinya, dan kurang memberikan perhatian serta kasih kepadanya.

Padahal, untuk menentukan dan mewujudkan perencanaan tujuan dibutuhkan daya juang yang kuat, kecermatan kerja, kesungguhan usaha, dan kemampuan perencanaan pemanfaatan sumber daya, baik yang berasal dari dalam diri ataupun lingkungan.

Peran orangtua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com