Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bangun Terminal Kayu

Kompas.com - 19/02/2008, 21:39 WIB

JAKARTA, SELASA - Untuk mencegah terjadinya pembalakan liar dan mengantisipasi terjadinya kesulitan kebutuhan bahan baku kayu bagi pasokan industri furnitur dan kerajinan nasional, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mendukung penuh dan mendorong dibangunnya terminal-terminal kayu di berbagai daerah.

Tahun ini diharapkan berdirinya terminal kayu di Kendal, Jawa Tengah dan Gresik, Jawa Timur. Adapun tahun depan diharapkan berdirinya terminal kayu di Bitung, Sulawesi Utara. Pengelolaan terminal kayu itu selanjutnya akan dikelola oleh Departemen Perindustrian, pemerintah daerah setempat dan pemerintah di mana bahan baku kayu diperoleh serta kepolisian di tiap daerah.

Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dalam keterangan pers, seusai mendampingi Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), seusai bertemu Wapres Kalla, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (19/2) petang. Hadir dalam keterangan itu Ketua Asmindo Ambar Tjahyono beserta pengurus lainnya.

"Wapres Kalla mendukung penuh rencana ini dan justru mendorong agar terminal kayu secepatnya bisa dioperasikan. Ini untuk mencegah terjadinya illegal loging, mengantisipasi kelangkaan dan sulitnya pasokan kayu, yang pernah terjadi beberapa tahun ini," ujar Fahmi. Menurut Fahmi, rencananya akan ada beberapa lokasi yang dijadikan terminal kayu yakni Kendal (Jateng), Gresik (Jatim) dan Bitung (Sulawesi Utara).

Menurut Fahmi, persiapan pembangunan terminal kayu tersebut, hingga kini terus dilaksanakan pemerintah daerah. Departemen Perindustrian bekerjasama dengan pemda-pemda untuk pembangunan terminal kayu tersebut. Untuk satu lokasi terminal kayu diperlukan lahan seluas 1.000 hektare. ¨Kita harapkan terminal kayu terletak di kawasan pelabuhan,¨tambah Fahmi.

Fahmi menyatakan, bahwa terminal kayu tersebut akan menampung kayu-kayu utuh legal yang berasal dari beberapa daerah lain di sekitar kawasan jalur terminal kayu tersebut. Dari terminal, kayu-kayu olahan tersebut akan didistribusikan ke sentra-sentra kerajinan dan industri furnitur nasional yang membutuhkan. 

"Pengelolaan terminal kayu itu di antaranya oleh pemda di mana lokasi terminal itu berada dan juga pemda di mana asal kayu itu dibawa. Tujuannya, agar tidak boleh ada monopoli peruntukan kayu hanya untuk daerahnya saja, akan tetapi untuk sentra-sentra industri lainnya," papar Fahmi.

Sebelumnya, tambah Fahmi, Wapres Kalla telah memutuskan pelarangan ekspor kayu gelondongan ke luar negeri. Namun, untuk kebutuhan di dalam negeri kayu gelondongan diperbolehkan diperjualbelikan antar pulau. Sebaliknya, ke luar negeri yang hanya bisa dieskpor adalah produksi final dari kayu yang telah dibuat kerajinan.

Pameran terbesar pertama di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com