Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Diperkosa karena Haid

Kompas.com - 08/02/2008, 03:40 WIB

JAKARTA, JUMAT - Aksi perampokan yang diotaki sopir taksi kembali muncul. Dua orang karyawati, yaitu Liy (25) dan Sus (28), menjadi korban kejahatan perampok berkedok sopir taksi di lokasi berbeda di Jakarta.

Liy - yang minta namanya disamarkan - bahkan akan diperkosa pelaku yang berkomplot dengan sopir taksi. Sedangkan Sus mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya karena berusaha melawan. Kedua kasus itu dilaporkan korbannya ke Polda Metro Jaya.

Saat dihubungi wartawan Rabu (6/2), Liy mengatakan, pada Sabtu (2/2) sekitar pukul 16.00 dia naik taksi dari Mampangprapatan menuju Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Dia menunggu taksi di depan sebuah toko roti.

"Biasanya saya naik taksi warna biru atau putih. Karena sudah lama menunggu tapi taksi yang biasa saya naiki tak ada, akhirnya saya naik taksi yang lewat," ujarnya. Liy mengaku curiga begitu mengetahui kaca film belakang sangat gelap. Tapi, dia tetap naik karena sudah menghentikan taksi itu.

Di mobil, Liy semakin curiga karena kartu tanda pengenal pengemudi tidak ada. Selain itu,  sopir tampak gelisah dan lupa menyalakan argo. Ia meminta sopir melewati Jalan Tegal Parang sebelum akhirnya masuk ke Jalan Gatot Subroto. Namun, beberapa meter sebelum masuk Jalan Gatot Subroto, tiba-tiba taksi berhenti. Sopir taksi berpura-pura akan memeriksa ban belakang.

Melihat gelagat mencurigakan, Liy berniat melompat ke luar taksi. Tapi, dua orang pria lebih dulu masuk  masuk dan mengapitnya. Liy berusaha meronta, melawan dan berteriak.

Usaha Liy sia-sia hingga akhirnya dia menyerah setelah tangan pria di sebelah kiri memegang kepala dan tangannya serta pria di sebelah kanan memegang kedua kakinya. Ia akan diperkosa. Tapi, niat kedua penjahat batal setelah mengetahui ia sedang haid.

Kepala Liy ditekan ke bawah dan ia dibekap. Wanita itu hanya bisa menangis. Liy lalu membujuk pelaku agar membebaskannya dan ia bersedia memberi Rp 10 juta. Para perampok lalu merampas tas dan handphone.

Komplotan perampok kemudian meminta PIN ATM dan kartu kredit Liy. Tapi, hanya PIN ATM yang diberikan karena kartu kredit yang ia bawa ternyata milik perusahaan.

Liy diminta menuliskan nomor PIN di secarik kertas. Oleh seorang pelaku, kertas itu dilempar keluar melalui kaca dan diambil pelaku lain yang mengikutinya dengan mengendarai taksi lain.

Saat itu uang di rekening korban  Rp 2,5 juta. Tapi, pelaku hanya bisa menarik Rp 1,8 juta. Para perampok kemudian memaksa korban untuk mengisi ATM sebesar Rp 5 juta. Liy dipaksa meminjam ke teman dan segera menstransfer ke rekeningnya. "Tapi, teman saya hanya bisa meminjamkan Rp 2,5 juta. Terus saya disuruh pinjam ke teman lainnya," katanya.

Saat menunggu transfer kedua kalinya, korban diajak berputar-putar. Liy dibawa ke Rawamangun, Jakarta Timur, dan Rawasari, Jakarta Pusat. Pukul 18.00 ia diturunkan di sebuah bengkel di Pondokbambu, Jakart Timur, dan diberi Rp 15.000. "SIM card dan tas saya juga dikembalikan," katanya.

Minggu (3/2) siang, ia melaporkan kasus ini ke Polsektro Mampang, Jaksel.  Karena Liy tak bisa memberi keterangan mengenai nomor polisi taksi dan saksi, polisi hanya memberinya surat kehilangan. "Saya tidak puas. Oleh karena itu hari Senin (4/2) malam  saya lapor ke polda," ujarnya.

Sementara itu Sus mengaku dirampok dalam perjalanan dari Hotel Mid Plaza menuju ke Plasa Sarinah. Oleh pengemudi taksi berwarna biru, ia dibawa berputar-putar. Sampai di sekitar Senayan, Jakarta Pusat, taksi  berhenti. Sus berniat untuk melompat dari taksi, tapi usahanya terlambat karena dua perampok terlebih dahulu masuk. Ia  diturunkan di sebuah tempat di Jaktim Selasa malam. (WID/HP/WARKOT)

SERANGKAIAN PERAMPOKAN PENUMPANG TAKSI
12 Maret: Listy dan Ida, Pintu I Senayan
19 April: Dona dan Tjung Lie, Jalan Jenderal Sudirman
2 Agustus: Rosa, Jalan Jenderal Sudirman
5 Oktober: Betty, Halte BNI, Dukuh Atas
24 Oktober: Liana, Jalan Abdul Muis, Gambir
7 November: Fani Erika  Buaran, Jakarta Timur.

Sumber: Warta Kota
Catatan: Peristiwa Januari-November 2007 di Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com