Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Berutang kepada Soeharto

Kompas.com - 27/01/2008, 20:54 WIB

JAKARTA, MINGGU - Beberapa pemimpin dunia langsung menyatakan ikut berduka cita atas meninggalnya mantan Presiden RI kedua, Soeharto, Minggu (27/1). Setidaknya Amerika Serikat (AS), Jepang, Singapura, Malaysia dan Belanda sudah menyampaikan belasungkawa tersebut.

Bahkan, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhamad (82), langsung memberi pernyataan. Kepada kantor berita Malaysia, Bernama dia mengatakan, "Soeharto adalah teman bagi Malaysia, juga teman saya secara pribadi."

"Meski selama pemerintahannya Indonesia bukan negara demokrasi yang iedal, tapi dia telah membawa stabilitas di Indonesia. Tentu, ada harga yang harus dibayar," katanya.

Mahathir merasa berutang budi kepada Soeharto yang mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. Pada pemerintahan Soekarno, tahun 1964 Indonesia melakukan konfrontasi dan berusaha merebut Sarawak dan Singapura. Begitu Soeharto berkuasa, upaya itu dihentikan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi mengatakan, wafatnya Soeharto adalah kehilangan besar bagi Indonesia maupun Malaysia.

"Kami berdoa agar Allah merahmati arwah Soeharto dan menempatkannya di tempat yang terhormat," katanya para wartawan di Malaysia.

Perdana Menteri Jepang Fukuda juga langsung menyampaikan pesan rasa belasungkawa kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono, atas meninggalnya mantan presiden Soeharto.

"Saya berdoa semoga arwah Soeharto beristirahat dalam damai. Soeharto telah lama berusaha memelihara persahabatan dengan Jepang dan dan membangun hubungan yang baik antara dua negara," kata Fukuda dalam pesannya tersebut.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Jepang, saya menyampaikan rasa duka cita yang dalam," tambahnya.

Dubes Amerika Serikat, Cameron R Hume, bahkan ikut melayat ke Cendana, tempat jenazah Soeharto disemayamkan, Minggu (27/1). Siaran pers Kedubes AS menyebutkan, "Pemerintah AS ikut berduka cita atas meninggalnya mantan presiden Soeharto. Selama pemerintahannya, Indonesia mengalami kemajuan ekonomi dan sosial yang baik."

"Singapura menyampaikan simpati kami yang dalam atas rasa duka yang dialami rakyat Indonesia," demikian email yang disiarkan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Pemerintah Belanda yang pernah menjajah Indonesia, menyampaikan rasa duka yang dalam. Menteri Luar Negeri Belanda, Maxime Verhagen mengingatkan, jasa Pak Harto terhadap Indonesia pantas dihormati.

"Di bawah pemerintahannya, Indonesia mengalami masa-masa stabli. Ekonomi tumbuh, terutama pada 1980-an. Setelah dia turun, rakyat memilih pemimpin secara demokratis. Itu artinya Indonesia sudah menjadi negara demokrasi," katanya.

Sementara itu Bangladesh mengatakan, kematian Soeharto mengakhiri eranya. Namun, juga menyebut beberapa inkonsistensi dalam pemerintahannya.

"Pendukungnya menyebut Soeharto Bapak Pembangunan. Sedangkan penentangnya menyebutnya diktator," kata Iftekhar Ahmed Chowdhury, penasihat Kementerian Luar Negeri Bangladesh. (AFP/RTR/HPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com