Salin Artikel

Evaluasi Awal Manajemen Mudik 2024

Merak mengalami masalah serius, kemacetan lalu lintas hingga mencapai 18 kilometer.

Selain panjangnya antrean, masalah lainnya adalah lamanya waktu antrean. Dari info yang beredar bahkan ada yang mengantre hingga 20 jam.

Anda bisa bayangkan kesulitan apa yang dihadapi oleh pemudik yang sudah melakukan perjalanan jauh dari Jawa Tengah atau Jawa Timur, ketika tiba di Merak mereka harus antre dengan waktu selama itu.

Bagi saya, kondisi ini adalah masalah teknis dan manajemen yang merembet ke masalah sosial dan kesehatan.

Bagi sebagian pihak mungkin masalah ini bisa dibawa ke ranah isu politik. Untunglah, hingar bingar masa pilpres dan pemilu sudah usai.

Jika saja skema delay system yang sudah cukup terbukti melancarkan penyeberangan pada 2022 (arus balik dari Bakauheni), 2023 (arus mudik dan arus balik mudik), kembali ditiru dan dinaikkan level layanannya, mungkin masalah pada arus mudik 2024 di Selat Sunda tidak akan terjadi.

Delay system bukan soal kendaraan dimasukkan ke dalam rest area atau buffer zone tertentu saja. Bukan juga soal pemeriksaan sudah beli tiket ferizy (kapal penyeberangan) atau belum. 

Namun, ini soal memindahkan tempat antrean kendaraan agar kendaraan yang hendak naik kapal tidak “berjubel” di daerah pelabuhan. Kemudian pengendara mengantre di lokasi penampungan yang tidak menimbulkan masalah traffic baru.

Di buffer zone, pengendara bisa istirahat, makan minum dan “menggerakkan badan” sehingga kembali bisa bugar mengendarai kendaraannya.

Karena itulah, di buffer zone harus disiapkan berbagai fasilitas pendukung yang membuat pengendara merasa nyaman dan tidak dibuat tidak menentu. Waktu penyeberangan sudah bisa diperkirakan karena antrean disesuaikan dengan layanan kapal.

Semua kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan makan minum dan toilet, tersedia secara memadai. Apa yang ada di buffer zone (misalnya berupa badan dan bahu jalan), harus lengkap.

Di sinilah peranan CSR berbagai perusahaan terkait transportasi harus digerakkan. Sehingga mudik menjadi aktivitas bersama yang dibuat menyenangkan dan “menguntungkan”.

Itulah sebabnya, manajemen mudik bukan soal manajemen transportasi semata. Namun harus dilihat sebagai manajemen perayaan yang keberadaannya disyukuri oleh banyak pihak.

Berbicara soal transport management, selama bicara dengan para ahli di bidangnya sekaligus melibatkan praktisi, mudah-mudahan tidak ada masalah. Semua bisa diselesaikan.

Apa lagi, Dirjenhubdat Kemenhub sudah mengenalkan banyak pendekatan yang sebagian sudah diadopsi atau dimodifikasi oleh berbagai pihak.

Skema yang cukup dikenal adalah “delay system” yang diterapkan pada arus balik mudik 2022 di Lampung. Kemudian berjalan dengan baik pada mudik dan arus balik mudik pada 2023.

Pada 2024 ini, Merak kembali bermasalah akibat delay system yang terlambat dilakukan dan mungkin ada suatu hal yang menyebabkannya bermasalah. Jika tidak dikelola dengan baik, maka masalah di arus balik bisa saja kembali terjadi seperti di Merak.

Lancarnya mudik 2023 menandakan bahwa skema delay system yang dikenalkan dan diterapkan pada arus balik mudik 2022 lalu oleh Polda Lampung dan jajaran pengelola mudik kala itu (BPTD, BUJT, ASDP, Dishub dan lainnya), cukup layak diterapkan dan menjadi skema yang perlu dijadikan standar penanganan mudik.

Sama dengan one way system atau contraflow di jalan tol, yang menjadi skema masa mudik yang cukup besar manfaatnya pada kelancaran lalu lintas.

Kita pasti sudah tahu kapasitas angkut kapal penyeberangan dari setiap dermaga yang sudah disiapkan. Waktu TBM juga sudah bisa diatur sedemikian rupa.

Penempatan buffer zone dan berapa waktu tempuh dari lokasi buffer zone ke dermaga, juga bisa dihitung. Sehingga, tidak perlu lagi ada penumpukan kendaraan yang tidak terkendali.

Bagi pemudik, menunggu dalam waktu lama tidak ada masalah selama ada kepastian keberangkatan.

Karena itu, buffer zone yang disiapkan untuk menempatkan pengendara di sana harus disiapkan seluruh kebutuhan dasar para pemudik ketika di perjalanan.

Di sinilah perlu ada toilet, tempat makan dan minum, tempat ibadah dan ruang lainnya agar pemudik bisa nyaman.

Mengulang yang saya sampaikan tadi, di sinilah pentingnya manajemen mudik yang bukan hanya bicara soal transport activities semata. Ini soal manajemen multi bidang yang menjadikan mudik adalah perjalanan yang menyenangkan dan aman.

Tentu tidak mudah untuk mewujudkannya, sehingga kedepan saya kira perlu ada lembaga khusus untuk mengakomodasi segala aktivitas mudik.

Kemenko PMK nampaknya harus memperkuat diri agar kedepan mereka bisa mengendalikan segala sesuatunya dengan baik berkaitan dengan mudik.

Ketika saya menulis tulisan ini (Senin 15 April 2024, Pukul 21.27 WIB), puncak arus balik mudik nampaknya sedang berlangsung.

Ketika ada penumpukan di gerbang tol, menandakan bahwa delay system kembali tidak dijalankan dengan konsisten dan presisi. Tentu hal ini akan kembali mengecewakan masyarakat.

Kedepan, haruslah ada solusi yang bisa menjawab seluruh kebutuhan pemudik. Karena ini tentang harga diri bangsa kita.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/16/07050111/evaluasi-awal-manajemen-mudik-2024

Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke