Salin Artikel

Ledakan di Mako Brimob Polda Jatim, Kompolnas Minta Gudang Bahan Peledak Dibangun Sesuai Standar

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta jajaran kepolisian daerah (polda) membangun gudang penyimpanan bahan peledak agar sesuai standar dan memerhatikan keselamatan.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mendorong Polda Jawa Timur menerapkan hal ini usai adanya ledakan di Mako Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim pada Senin (4/3/2024) pagi.

"Polda Jatim harus benar-benar memperhatikan keselamatan dengan membangun gudang penyimpanan bahan peledak yang dibuat sesuai standar, agar tidak terjadi lagi kasus ledakan di masa mendatang," kata Poengky kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).

Selain itu, Kompolnas juga berharap agar pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak memiliki jarak yang cukup jauh dari gedung kantor maupun perumahan.

Terkait ledakan ini, Poengky baru mendapat informasi dari keterangan Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto di berbagai media massa soal penyebab ledakan.

Disebutkan bahwa penyebab ledakan lantaran ada mortir peninggalan perang yang ditemukan masyarakat dan diserahkan ke Kepolisian.

Rencananya, mortir itu akan dimusnahkan, namun justru meledak ketika sedang disimpan di gudang penyimpanan.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ledakan ini, namun ada sejumlah anggota yang mengalami luka-luka.

"Kami juga berharap 10 anggota Polri yang menderita luka ringan segera sembuh dan dapat segera menjalankan tugasnya," ucap Poengky.

Meski sudah mendapat informasi melalui media massa, Kompolnas tetap akan berkunjung dan bersurat ke Polda Jatim untuk meminta penjelasan soal kejadian ini.

Surat itu memiliki nomor B-60/Kompolnas/3/2024 tanggal 5 Maret 2024.

"Kalau kunjungan kerja, untuk ke Jawa Timur kami jadwalkan April. Pasti dalam kunjungan kerja nanti akan kami elaborasi semuanya," ujar Poengky.

Sebelumnya, ledakan di Mako Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim diduga akibat reaksi kimia.

Kumpulan bahan peledak di lokasi lembab tersebut bereaksi setelah terpapar sinar matahari.

"Dugaan awal sementara yang paling kuat karena terpapar sinar matahari sehingga terjadi reaksi kimia," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratama, Senin malam.

Dia menyebut, ledakan di Mako Detasemen Gegana Polda Jatim bersifat low explosive.

Hal itu terbukti dari banyaknya bahan yang ditemukan di lokasi seperti bahan mercon dan bondet.

"Bahan peledak low explosive sangat sensitif terhadap gerakan, suhu panas, dan tekanan. Kalau high explosive justru lebih aman, tidak terlalu sensitif," terangnya.

Tim Labfor menurut dia belum dapat memastikan berapa jarak ledakan, karena beberapa saat usai ledakan terjadi hujan. Dia hanya memperkirakan ledakan lebih besar karena berasal dari ruangan yang relatif kecil yakni 3x2 meter.

Ledakan mengakibatkan 10 orang anggota mengalami luka ringan dari serpihan kaca ruangan gudang.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/07/15253401/ledakan-di-mako-brimob-polda-jatim-kompolnas-minta-gudang-bahan-peledak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke