Salin Artikel

Pemerintah Salurkan Santunan bagi 44 Petugas Pemilu yang Wafat dan Kecelakaan, Totalnya Rp 2,6 Miliar

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menuturkan, 44 orang itu terdiri dari 35 orang petugas yang meninggal dunia dan sembilan orang yang mengalami kecelakaan kerja.

"Kami laporkan saat ini kami sudah membayarkan santunan sebanyak Rp 2,6 miliar untuk 44 penerima manfaat santunan yang kita berikan," kata Anggoro dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Anggoro menjelaskan, santunan itu diberikan kepada ahli waris dari petugas badan adhoc yang sudah terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Ia menuturkan, dari sekitar 7 juta petugas adhoc yang tercatat se-Indonesia, hanya ada 1.061.428 orang yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Oleh sebab itu, BPJS Ketenagakerjaan hanya menyantuni 35 orang petugas adhoc yang meninggal dunia meski Kementerian Kesehatan mencatat ada 114 orang yang wafat.

"Jadi kalau tadi ada 114 yang meninggal dan hari ini kita memberikan santunan 35, kemungkinan selebihnya adalah belum jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Anggoro.

Ia menyebutkan, sejak awal pihaknya sudah mendorong agar petugas ad hoc maupun pemerintah daerah mendaftarkan para petugas sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan guna mengantisipasi risiko yang ada.

Adapun santunan yang diberikan berjumlah Rp 42 juta bagi yang meninggal dunia ditambah beasiswa sejak pendidikan dini hingga tingig kepada dua orang anak sebesar maksimal Rp 174 juta.

"Ini hanya bagian dari bagaimana kita memastikan bahwa anak-anak tetap bisa dapat sekolah dan para ahli waris tetap dapat melanjutkan kehidupan dengan santunan yang diberikan," kata Anggoro.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/27/14581121/pemerintah-salurkan-santunan-bagi-44-petugas-pemilu-yang-wafat-dan

Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke